Sabtu, 27 Februari 2010

memerlukan pengetahuan

Anak ADHD juga memerlukan adanya pengaturan dalam membantunya memusatkan perhatian, sehingga anak terhindar dari hal-hal yang bisa mengganggunya.

Upayakan tempat belajar serapi mungkin. Tidak ada benda-benda yang dapat memecahkan perhatiannya seperti TV, gambar-gambar atau radio. (Tri Wahyuni)

"Jangan merasa minder dan tertekan sebab jika itu dirasakan sang anak, ia akan merasa lebih tersudut dan lebih tertekan lagi,"

Sumber : http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=225350

anak ADHD sering mengalami kecelakan

"Anak dengan ADHD sering mengalami kecelakaan karena terlalu banyak lari dan memanjat, dikombinasikan dengan perilaku impulsif dan kurang perhatian terhadap bahaya dan peringatan," tuturnya.

Tanpa tindakan dan terapi yang tepat, menurut Dwidjo, anak ADHD mungkin akan gagal dalam sekolah, dan teman-temannya pun akan kesulitan karena si anak kurang dalam hal kerja sama dan melakukan aktivitas sosial. Begitu juga soal jati diri, si anak lebih banyak memiliki kegagalan daripada sukses yang mengundang kritik dari keluarga dan guru yang tidak mengenali masalah kesehatannya.

Proses penyembuhan anak ADHD memerlukan keterlibatan berbagai disiplin ilmu dan para ahli, seperti dokter anak, psikolog, ahli terapi wicara, ahli saraf anak, dan rekam medis. Pada prosesnya, penyembuhan anak hiperaktif harus melibatkan anak, orangtua, guru, dokter, dan tim ahli yang menangani.

"Penyembuhan anak ADHD dilakukan dengan terapi perilaku dan pengobatan medis lewat obat-obatan. Beberapa usaha yang dapat dilakukan orangtua di rumah antara lain membuat pengaturan jadwal kegiatan dengan menerapkan sistem yang rutin, reguler, dan repetition (pengulangan),"

Sumber : http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=225350

anak ADHD mengalami kekurangan

"Anak ADHD mengalami keurangan beberapa bahan kimia di otak, yaitu dopamin atau norepinefrin dan serotonin. Kurangnya bahan kimia tersebut menyebabkan munculnya gejala ADHD," tuturnya.
Namun sayangnya, tambah Ika, banyak pihak yang salah mengdiagnosis ADHD dengan redartasi mental dan IQ borderline atau yang akrab dikenal masyarakat sebagai lemot (lemah otak). Anak ADHD bisa berprestasi asal ditangani dengan benar. Kesulitan belajar hanya ditemukan pada 10-25 persen penderita ADHD. Namun, sering juga ditemukan keterlambatan bicara dan berbahasa.

"Kadang anak dengan sindrom ADHD diikuti dengan tingkat kecerdasan yang rendah, tapi itu tak berlaku untuk semua penderita ADHD. Misalnya, Michael Phelps, perenang internasional Amerika Serikat. Meski penderita ADHD, ia berhasil meraih 14 medali emas pada Olimpiade Beijing.

Hal senada dikemukakan dr Dwidjo Saputro SPKJ, Ketua Asosiasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja (Akeswari). Ia menilai penting untuk melakukan pemeriksaan medis untuk mencari penyakit lain yang dapat menyebabkan kondisi gejala mirip dengan ADHD. Misalnya, gangguan pendengaran dan penglihatan, malnutrisi atau kurang gizi, gangguan tidur, pemakaian obat-obatan kronis yang dapat menimbulkan gejala mirip ADHD serta pemeriksaan fungsi tiroid hanya apabila ada kecurigaan hipo atau hipertiroidisme atau gangguan pertumbuhan dan ada tidaknya sindrom Fragile X.
Sumber : http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=225350

waspadai gejala ADHD

KESEHATAN
Anak Suka Bikin Onar,
Waspadai Gejala ADHD

Jumat, 24 April 2009
Setiap ibu pasti suka anaknya menjadi aktif bergerak, lincah berlarian ke sana-kemari, dan banyak berbicara. Tetapi, jika tindakannya sudah berlebihan sehingga anak hanya bikin onar, para ibu seharusnya waspada. Mungkin buah hatinya itu mengidap penyakit yang disebut gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas (ADHD/ attention-deficit/hyperactivity disorders). Makin dini diobati, penderita ADHD bisa kembali hidup normal.

"Hampir 90 persen anak ADHD berkurang gejalanya setelah menjalani pengobatan dengan sejumlah terapi lainnya secara rutin," kata dokter spesialis kesehatan jiwa, dr Ika Widyawati SpKJ, Kepala Divisi Psikiatri Anak, Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dalam diskusi terbatas tentang ADHD, di sekolah khusus ADHD Patmos School, Jakarta, Kamis (23/4).

Ika menjelaskan, ADHD merupakan suatu gangguan perilaku yang ditandai dengan kurangnya perhatian, aktivitas berlebihan, dan perilaku impulsif yang tidak sesuai dengan umurnya. Diperkirakan, jumlah anak penderita ADHD mencapai 3-7 persen di antara anak sekolah. Di Jakarta, penderita ADHD ditemukan sebanyak 26,2 persen di antara anak usia 6-13 tahun.

"Jika tidak diobati, gejala ADHD bisa berlanjut hingga remaja, bahkan dewasa. Pada anak usia sekolah, ADHD menyebabkan gangguan kemampuan akademik dan interaksi sosial dengan teman. ADHD pada anak remaja dan dewasa juga menimbulkan berbagai masalah yang serius.

Sumber : http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=225350

Penanganan anak Hiperaktif

Penanganan Anak Hiperaktif
Senin, 27 Juli 2009 | 09:41 WIB
KOMPAS.com — Anak yang selalu bergerak dan sulit berkonsentrasi sering dicap sebagai anak nakal. Padahal, dalam dunia psikiatri, mereka dikenal sebagai attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).

Menurut National Institute of Mental Health di Amerika, perbandingan anak laki-laki dan anak perempuan dengan ADHD adalah 3:1.

Namun, beberapa ahli jiwa menganggap terdapat ADHD yang sama banyak antara anak perempuan dengan dan anak laki-laki. Hanya, anak perempuan tidak terdiagnosis sesering anak laki-laki karena anak perempuan kurang mengganggu dan gejalanya masih terkendali sampai usia lebih tua.

ADHD dapat menyebabkan gangguan kemampuan akademik dan interaksi sosial dengan teman. Ini karena anak ADHD tak mampu mengendalikan dan mengatur tingkah lakunya. Lebih parah lagi, penyalahgunaan alkohol dan obat, depresi dan gangguan mental lainnya, kenakalan remaja, serta problem dalam pekerjaan.

Kondisi hubungan relasi sosial yang buruk ini menimbulkan peningkatan kondisi stres pada orangtua. Bahkan, hal itu bisa mengakibatkan persepsi orangtua terhadap dirinya sendiri menjadi buruk dan merasa tak mampu berperan sebagai orangtua yang baik.
Sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2009/07/27/09410387/Penanganan.Anak.Hiperaktif

Penanganan ADHD harus melalui terapi komprehensif yang meliputi:

Penanganan ADHD harus melalui terapi komprehensif yang meliputi:

1. Terapi Farmakologi
Rencana pengobatan harus dibuat secara individual, tergantung gejala dan efeknya terhadap kehidupan sehari-hari. Penelitian jangka panjang menunjukkan bahwa kombinasi obat dan terapi lain memberi hasil paling baik.

Pengobatan diberikan bila gejala impulsivitas, agresivitas, dan hiperaktivitas cukup berat sehingga menyebabkan gangguan di sekolah, di rumah, atau hubungan dengan teman. Pengobatan bertujuan menghilangkan gejala dan sangat memudahkan terapi psikologis. Lamanya pengobatan tergantung ada atau tidaknya gejala yang ingin dihilangkan.

2. Terapi Perilaku
Terapi psikososial/perilaku, seperti pelatihan kemampuan sosial, dapat dianjurkan sebagai terapi awal bila gejala ADHD cukup ringan, diagnosis ADHD belum pasti, atau keluarga memilih terapi ini. Namun, untuk jangka panjangnya, terapi perilaku saja tidak cukup dalam menangani ADHD

3. Terapi Kombinasi
Inilah terapi yang diyakini terbaik karena dibarengi dengan makan obat, sedangkan terapi perilaku dapat membantu pengelolaan gejala-gejala ADHD dan mengurangi dampaknya pada anak.

Cara terbaik adalah bekerja sama dengan seorang terapis berpengalaman dalam masalah perilaku, lalu rajin berkonsultasi dengan dokter yang fokus menangani anak ADHD untuk memonitor perkembangan anak.

Terapi perilaku bermanfaat membentuk self control pada anak sehingga bila sudah terbentuk, dosis obatnya akan dikurangi secara bertahap sampai akhirnya anak tidak memerlukan lagi.
Sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2009/07/27/09410387/Penanganan.Anak.Hiperaktif

Ekspresi Seni

Ekspresi Seni
Seni karya dan pertukangan hamper menjadi hal yang biasa dalam masyarakat. Bagaikan ujian manusia yang melelahkan. Umumnya diprakarsai oleh anak muda yang berjuang mengubah semen,pipa, tanah liat, dan kertas bubur diubah menjadi benda seni. Beberapa orang belum dianggap telah menciptakan sebuah benda seni- apakah itu benda topeng kramik, tempat serbet, atau asbak- sebelum melakukan sesuatu, apa saja, untuk menghiasinya.
Rancangan cangkir kopi berwarna putih biasa yang anda disain sudah siap ditempat pembakaran. Anda menatapnya dengan pandangan kosong. Anda telah memilih menggunakan lapisa biru. Sekarang, jika saja anda dapat memutuskan pola hiasannya…
Manakah pola di bawah ini yang akan anda beri warna biru di cangkirnya ?
1. Garis-garis
2. Bulat-bulat hitam
3. Hitam putih seperti papan cangkir
4. Garis berombak

PENJELASAN
Warna biru merupakan warna yang paling berhubungan dengan aktivitas dalam pikiran, dari imajinasi lalu intuisi sampai kepandaian. Permukaan putih dicangkir kopi menyediakan wadah kosong dan memberikan kebebasan kendali pada pikiran anda untuk mengekspresikan diri kedalam cara yang paling nyaman dan alami. Dalam pengertian ini pola yang anda pilih menggambarkan struktur dan kekuatan pikiran terhadap kreastivitas dan penyelesaian masalah.
1.Garis-garis
Anda lebih suka dengan pendekatan yang langsung dan kelas. Anda menjadi seorang yang membuat keputusan yang tajam serta mampu memecahkan masalah dan membuat rencana dalam tindakan dengan cepat. Jadi sangat normal jika orang-orang merasa anda sebagai seorang pemimpin dan tiang penompang disaat-saat sulit.
2.Bulat-bulat hitam
Kekuatan anda terletak pada pikiran dan abstrak. Ini mengkin membuat anda terlihat sedikit aneh, bahkan eksentrik bagi beberapa orang . Anda membuat sumbangan nyata bagi dunia sebagai pencipta sumbanga visi unik.
3.Hitam putih seeperti papan catur
Anda melampaui permintaan setiap hari. Tapi tidak membuat anda menjadi rata-rata atau biasa saja. Hanya sedikit orang yang bisa mengatur hidup dengan efisien. Sebagai hasilnya anda selalu Nampak memiliki waktu, kekayaan dan belas kasihan untuk dibagiakan kepada orang yang membutuhkan.
4.Garis berombak
Bakat anda adalah menciptakan sesuatau yang mudah dan nyaman untuk merasakan dan mengekspresikan cinta. Bukan berarti anda menginginkan perhatian atau kasih sayang. Tapi orang-orang secara alamiah merasa senang menjaga dan mendukung anda. Semua hal itu memiliki efek menyebar menyatuh kehidupan mereka yang berada di sekitar anda secara tak kentara. Tanyalah orang-orang yang mengenal dan mencintai anda. Dunia menjadi tempat yang lebih baik dengan anda berada didalamnya.

(Sumber : buku KOKOLOGY 2, Tadahiko Nagao dan Isamu Saito, hal.7)

Kamis, 25 Februari 2010

Tips Menghafal

Tips Menghafal
Siapkan 5 buah benda di atas meja.Misalnya mainan kesukaannya atau suatu benda yang memang ia suka.Contohnya :
1. Pinsil warna favorit,
2. Mobil mobilan
3. Gelas kesukaannya
4. Dvd idolanya
5. Robot robotan
Bila semua sudah di siapkan di atas meja lakukan langkah berikut ini.
Sebelum permaian di mulai ceritakan dahulu,bahwa kita punya permainan.Namanya permainan konsentrasi.Pasti mereka tertarik bila mendengar kata permainan.Katakan padanya,bahwa ia harus menghafalkan letak susunan ke 5 benda itu secara tepat,mulai dari susunan sebelah kiri sampai kanan.Dari nomor 1 sampai dengan nomor 5.
Tidak ada yang boleh terlewatkan.Suruh ia melihat dengan jelas letak benda benda tsb dan harus di hafalkan.Setelah itu tutup matanya dengan sehelai kain.Lalu mulailah katakan padanya sebutkan nama urutan benda dari kiri ke kanan.Apabila benar,ulangi dengan nama benda dan jenis warnanya.Apabila itu juga benar,tambahkan lagi jumlah benda yang lebih banyak.Lakukan hal itu sampai jumlahnya sepuluh buah atau lebih.
Tips ini sangat bagus hasilnya,saat saya sebelum memulai untuk mengajarkan anak untuk berlajar menghafal.efeknya sangat baik untuk menghafalkan rumus matematika.
Sumber : http://frederickmartua.wordpress.com/2009/03/02/tips-melatih-konsentrasi-anak-dengan-permainan/

Penyebab Anak-anak Tidak mau Bertanya pada Guru

Penyebab Anak-anak Tidak mau Bertanya pada Guru
Banyak alasan murid tidak mau bertanya atau mengacungkan jarinya sebagai tanda tidak mengerti.Ada yang tidak mau capek,ada yang malu bila bertanya.Sebab nanti di sangka teman temannya ia bodoh.Ada juga yang masa bodoh serta tidak perduli karena memang tidak tahu dari awal pelajarannya.Ada yang memiliki rasa malas dan jenuh di kelas.Bayak sekali alasan yang membuat hal itu menjadi kendala bagi anak anak untuk memahami pelajaran di kelas.
Intinya dari semua tentang hal itu adalah konsentrasi anak dalam berpikir.Mau di dalam kelas,di rumah,ataupun dimanapun mereka berada.Dalam kondisi belajar atau bermain semuanya di butuhkan yang namanya konsentrasi.Konsentrasi dapat di latih dengan di buat suatu permainan atau cerita,sehingga kita dapat melihat perkembangan konsentrasi anak.
Berikut ada tips untuk melatih daya konsentrasi si anak.
Sumber : http://frederickmartua.wordpress.com/2009/03/02/tips-melatih-konsentrasi-anak-dengan-permainan/

PolA Pikir Orang Tua

PolA Pikir Orang Tua
Karena pola pikir orang tua jauh lebih baik dari pada anak anak,sudah sewajarnya kita memahami karakter dan perilaku anak anak.Mencoba masuk ke pola pikir mereka,menjadikan diri kita seperti layaknya mereka,sehingga kita bisa memahami betul,apa yang mereka inginkan.Kita mencoba masuk ke dalam permainan yang mereka buat,sehingga dapat mengetahui alur cerita mereka dan daya imajinasinya.Dan seiring dengan waktu,kita akan mengetahui seberapa besar mereka memiliki daya konsentrasi yang luar biasa.
Mengapa pada saat belajar mereka tidak begitu tertarik,di banding dengan permainan yang mereka buat?
Pertanyaan seperti ini muncul pada diri orang tua,tatkala anak anak mereka berargumen dengan seribu satu alasan untuk tidak mau belajar. Jawabannya adalah karena pelajaran membuat mereka menjadi bosan.Ada juga diantara mereka yang tidak mengerti tentang pelajaran di sekolah.Sebab setiap anak berbeda daya tangkap dan pendengarannya.Hal ini membuat mereka cenderung malas untuk belajar.
Tetapi apabila mereka mengerti dan memahami dengan benar,apa yang guru ajarkan di sekolah,mereka akan mencintai pelajaran itu,selayaknya mereka mencintai dunia permainan yang mereka hayalkan. Guru di sekolah tidak bisa di salahkan.Mereka telah bekerja keras untuk hasil yang terbaik untuk murid muridnya.Tetapi kendalanya guru harus mengajarkan siswanya di kelas bukan hanya satu dua orang saja.Melainkan puluhan murid jumlahnya.Tidak bisa mengajarkan kepada muridnya satu persatu.Tetapi yang dilakukannya adalah mengajar secara kolektif.
Sumber : http://frederickmartua.wordpress.com/2009/03/02/tips-melatih-konsentrasi-anak-dengan-permainan/

Memahami Anak ADHD

Memahami Anak ADHD
Umumnya orang tua merasa kesal,bila anak anak sangat sulit untuk mengerjakan PR. langsung banyak alasan keluar dari mulut mereka.Mulai dari kecapean,ngantuk,males,dsb.Hal ini kadang membuat orang tua langsung menghukum si anak agar tidak lagi boleh bermain dan menghabiskan waktunya untuk berimajinasi.
Bila hal demikian di lakukan,maka secara tak sadar orang tua telah mematikan perkembangan otak si anak.Mereka belum sepenuhnya menangkap dan mengerti keinginan kita.Mengenai masa depan,cita cita yang tinggi,tanggung jawab sebagai anak yang terlalu berlebihan .Anak anak belum mampu menelan perkataan orang dewasa bulat bulat.Terlalu banyak nasihat yang mereka belum sepenuhnya pahami akan membuat si anak menjadi tidak respect kepada orang tua.
Sebab menurut pikiran mereka,bahwa orang tua terlalu banyak menuntut dari diri mereka.Apalagi jika orang tua menghardik anak dengan keras,saat tidak mau belajar.Ini akan menimbulkan reaksi negatif bagi anak .Sehingga ada rasa kesal dan ujung ujungnya si anak tidak akan mendengarkan dengan tulus hati saat orang tua berbicara kepadanya.
Sumber : http://frederickmartua.wordpress.com/2009/03/02/tips-melatih-konsentrasi-anak-dengan-permainan/

Tips melatih konsentrasi anak dengan permainan

Tips melatih konsentrasi anak dengan permainan

Diarsipkan di bawah: Uncategorized — frederickmartua @ 3:01 am
Melatih konsentrasi anak.
Setiap anak di dunia ini,sangat menyenangi permainan.Umumnya mereka mempunyai daya imajinasi sendiri untuk membuat dunia yang ia kehendaki.Bentuk permainan tergantung dari keinginan mereka dan daya imajinasi yang mereka kembangkan.Ada yang mengambil robot robotan sebagai media untuk mengembangkan ide permainannya sendiri,ada boneka,melukis,pedang pedangan,pistol mainan,dsb.Semuanya itu adalah media untuk melepaskan hasrat imajinasi mereka.
Seumpama seorang penembak jitu,ia akan melakukan hal itu dengan pistol mainannya dan berteriak seolah olah pistol itu bersarang tepat di target yang ia kehendaki.
Begitu juga saat mereka mengayunkan pedang mainannya ke arah yang mereka inginkan,lalu ada kalanya mereka berguling seperti layaknya jagoan yang mereka idolakan.
Tanpa di sadari mereka sudah memiliki konsentrasi untuk memainkan permainan dan memenangkan pertempuran.Perlu di ingat bahwa setiap anak dalam imanjinasinya mereka selalu ingin menang dalam pertempuran atau permainan,tidak ada satupun yang ingin kalah.Dengan otak mereka sudah membentuk konsentrasi untuk menjalankan ide mereka ke dalam suatu dunia hayal.Mereka bermain sendiri,membuat alur cerita sendiri,dan memenangkan pertempuran.Wooww..sungguh luar biasa bukan anak anak itu?.Sebagai orang tua umumnya hanya melihat bila mereka bermain,hanya membuang waktu dan membuat mereka menjadi nakal.Padahal ada konsentrasi dan permainan otak yang tersembunyi di balik semua permainan dan daya imajinasi mereka.
Sumber : http://frederickmartua.wordpress.com/2009/03/02/tips-melatih-konsentrasi-anak-dengan-permainan/

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian terapi bermain bagi anak ADHD adalah:(lanjutan)

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian terapi bermain bagi anak ADHD adalah:

5. Terapi bermain ini harus dilakukan oleh tenaga terapis yang sudah terlatih dan betul-betul mencintai dunia anak dan pekerjaannya. Hal ini terlebih pada penyandang ADHD karena menangani anak ADHD memerlukan kesabaran dan keteguhan hati yang tinggi. Jika pada anak non ADHD target perubahan perilaku yang dibuat mungkin dapat dicapai dengan cepat dan lebih mudah, maka bagi penyandang ADHD untuk mengendalikan perilaku mereka saja mungkin sulit.

6. Keberhasilan program terapi bermain sangat ditentukan oleh bagus tidaknya kerja sama terapis dengan orang tua dan orang-orang lain yang terlibat dalam pengasuhan anak sehari-hari. Hal ini berkaitan dengan proses transfer ketrampilan yang sudah diperoleh selama terapi yang harus terus dipelihara dan ditingkatkan dalam kehidupan di luar program terapi.

7. Jika secara umum terapi bermain memberikan kebebasan kepada anak untuk berekspresi dan eksplorasi, maka pada anak ADHD hal ini justru akan digunakan untuk memperkenalkan aturan-aturan dan mengendalikan perilaku

8. Terapi bermain bagi penyandang ADHD dapat ditujukan untuk meminimalkan/menghilangkan perilaku agresif, perilaku menyakiti diri sendiri, dan menghilangkan perilaku berlebihan yang tidak bermanfaat. Hal ini dapat dilakukan dengan melatihkan gerakan-gerakan tertentu kepada anak, misalnya tepuk tangan, merentangkan tangan, menyusun balok, bermain palu dan pasak, dan alat bermain yang lain. Dengan mengenalkan gerakan yang lain dan berbagai alat bermain yang dapat digunakan maka diharapkan dapat digunakan untuk mengalihkan agresivitas yang muncul, juga jika anak sering berlarian tak bertujuan. Mengenalkan anak pada permainan konstruktif seperti menyusun balok juga akan membantu anak mengenal urutan dan membantu mengembangkan ketrampilan motorik.
Sumber : Lusi Nuryanti http://klinis.wordpress.com/2007/08/30/penerapan-terapi-bermain-bagi-penyandang-adhd-3/

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian terapi bermain bagi anak ADHD adalah:

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian terapi bermain bagi anak ADHD adalah:

1. Tujuan dan target setiap sesi terapi bermain harus spesifik berdasarkan kondisi dan ketrampilan anak, dilakukan dengan bertahap, terstruktu,r dan konsistensi. Salah satu yang perlu diperhatikan pada anak ADHD adalah sensitivitas mereka terhadap perubahan sehingga kita harus membantu menciptakan sesuatu yang rutin untuk mereka. Dalam hal ini konsistensi yang dapat diciptakan terapis misalnya dalam hal waktu, aturan bermain, tempat, dan jumlah alat permainan. Pemilihan ini harus didasarkan pada kondisi anak dan target perilaku yang dituju.

2. Permainan yang digunakan harus dipecah-pecah menjadi komponen-komponen kecil yang diajarkan satu persatu dengan tahap dan cara yang sama. Mereka selalu sulit mengorganisasikan waktu sehingga kita harus membantu untuk memecah-mecah tugas menjadi komponen-komponen kecil yang sederhana. Misalnya: acara menggambar di bagi dalam kegiatan mengambil kertas, mengambil pensil, mengambil crayon, dst.

3. Terapi diberikan dalam beberapa tahap, pertama dengan satu anak satu terapis dalam tempat terapi khusus, kemudian perlahan-lahan anak akan dilibatkan dalam permainan bersama anak lain (sebaiknya yang tidak ADHD), dan jika sudah memungkinkan maka anak dilibatkan dalam kelompok yang lebih besar. Permainan sosial ini harus dirancang terapis dan orang tua untuk membantu anak mengembangkan ketrampilan bersosialisasi.

4. Terapi bagi anak penyandang ADHD tidak dapat dilakukan hanya dengan terapi tunggal. Mengingat bahwa gangguannya berkaitan dengan sirkuit di dalam otak, maka terapi bermain sebaiknya dilakukan bersama-sama dengan terapi yang lain, yaitu terapi farmakologi. Rencana program terapi yang dijalankan pun harus disusun dengan terpadu dan terstruktur dengan baik, begitu juga proses evaluasinya.

Sumber : Lusi Nuryanti http://klinis.wordpress.com/2007/08/30/penerapan-terapi-bermain-bagi-penyandang-adhd-3/

PRINSIP-PRINSIP PENERAPAN TERAPI BERMAIN BAGI ANAK ADHD

PRINSIP-PRINSIP PENERAPAN TERAPI BERMAIN BAGI ANAK ADHD

Berdasarkan luasnya batasan terapi bermain maka penerapannya bagi penyandang ADHD memerlukan batasan-batasan yang lebih spesifik, disesuaikan dengan karakteristik penyandang ADHD sendiri. Pada anak penyandang ADHD, terapi bermain dapat dilakukan untuk membantu mengendalikan aktivitas yang berlebihan (hiperaktivitas), melatih kemampuan mempertahankan perhatian pada objek tertentu,
Mengembangkan ketrampilan menunggu giliran, dan mengendalikan tingkat agresivitas. Tentu saja pemberian terapi perilaku ini akan kurang efektif tanpa dibarengi dengan tritmen yang berupa obat-obatan yang membantu untuk mengendalikan agresivitas, memberikan ketenangan kepada anak, dan mengurangi kecemasan.

Pada prinsipnya terapi bermain digunakan untuk menjadi media bagi anak untuk:

1. mengalihkan perhatiannya dari aktivitas yang berlebihan namun tidak bermanfaat
2. melatih anak melakukan tugas satu persatu
3. melatih anak menunggu giliran
4. mengalihkan sasaran agresivitas.
Sumber : Lusi Nuryanti http://klinis.wordpress.com/2007/08/30/penerapan-terapi-bermain-bagi-penyandang-adhd-3/

Penggunaan Obat-Obat

Harus diperhatikan bahwa penggunaan obat-obatan ini harus dibawah pengawasan ketat dokter dan ahli farmasi yang terus-menerus melakukan evaluasi terhadap efektivitas penggunaan dan dampaknya terhadap subjek tertentu. Beberapa penelitian terakhir membuktikan bahwa cara terbaik untuk menangani anak dengan ADHD adalah dengan mengkombinasikan beberapa pendekatan dan metode penanganan.
Penelitian yang dilakukan NIMH terhadap 579 anak ADHD menunjukkan bahwa kombinasi terapi obat dan perilaku lebih efektif dibandingkan jika digunakan sendiri-sendiri. Tritmen multimodal khususnya efektif untuk meningkatkan ketrampilan sosial pada anak-anak ADHD yang diikuti gejala kecemasan atau depresi. Ternyata dosis obat yang digunakan lebih rendah jika diikuti dengan terapi perilaku daripada jika diberikan tanpa terapi perilaku.
Salah satu terapi perilaku yang dapat diberikan bagi anak-anak ADHD adalah dalam bentuk permainan, yang kemudian sering disebut terapi bermain.
Sumber : Lusi Nuryanti http://klinis.wordpress.com/2007/08/30/penerapan-terapi-bermain-bagi-penyandang-adhd-3/

TERAPI UNTUK PENYANDANG ADHD

Sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan ADHD, namun telah tersedia beberapa pilihan tritmen yang telah terbukti efektif untuk menangani anak-anak dengan gejala ADHD. Strategi penanganan tersebut melibatkan aspek farmasi, perilaku, dan metode multimodal.
Metode perubahan perilaku bertujuan untuk memodifikasi lingkungan fisik dan sosial anak untuk mendukung perubahan perilaku (AAP, 2001). Pihak yang dilibatkan biasanya adalah orang tua, guru, psikolog, terapis kesehatan mental, dan dokter. Tipe pendekatan perilakuan meliputi training perilaku untuk guru dan orang tua,
program yang sistematik untuk anak (penguatan positif dan token economy), terapi perilaku klinis (training pemecahan masalah dan ketrampilan sosial), dan tritmen kognitif-perilakuan/CBT (monitoring diri, self-reinforcement, instruksi verbal untuk diri sendiri, dll) (AAP, 2001).Metode farmasi meliputi penggunaan psikostimulan, antidepresan, obat untuk cemas, antipsikotik, dan stabilisator suasana hati (NIMH, 2000).
Sumber : Lusi Nuryanti http://klinis.wordpress.com/2007/08/30/penerapan-terapi-bermain-bagi-penyandang-adhd-3/

Kriteria

Kriteria yang diberikan oleh DSM-IV untuk membantu kita menegakkan diagnosa ADHD dapat kita lihat berikut ini:

A. (1) atau (2)

(1) memenuhi 6 atau lebih gejala kurangnya pemusatan perhatian paling tidak selama 6 bulan pada tingkat menganggu dan tidak sesuai dengan tingkat perkembangan;
(2) memenuhi 6 atau lebih gejala hiperaktivitas-impulsivitas paling tidak selama 6 bulan pada tingkat menganggu dan tidak sesuai dengan tingkat perkembangan

B. Gejala kurangnya pemusatan perhatian atau hiperaktivitas-impulsivitas muncul sebelum usia 7 tahun.

C. Gejala-gejala tersebut muncul dalam 2 seting atau lebih (di sekolah, rumah, atau pekerjaan)

D. Harus ada bukti nyata secara klinis adanya gangguan dalam fungsi sosial, akademik, atau pekerjaan.

E. Gejala tidak terjadi mengikuti gangguan perkembangan pervasive, skizofrenia, atau gangguan psikotik lainnya dan tidak dilihat bersama dengan gangguan mental lain (gangguan suasana hati, gangguan kecemasan, atau gangguan kepribadian).
Sumber : Lusi Nuryanti http://klinis.wordpress.com/2007/08/30/penerapan-terapi-bermain-bagi-penyandang-adhd-3/

BAGAIMANA MENDETEKSI ANAK MENGALAMI ADHD?

Terkadang kita melihat ada anak-anak yang terlihat sangat aktif dan tidak memperhatikan jika belajar di kelas. Namun, hal tersebut dapat saja merupakan sesuatu yang normal jika kita tilik dari usia mereka. Kita dapat mengarahkan pada diagnosa ADHD jika perilaku yang muncul tersebut sangat tidak sesuai dengan usia perkembangan mereka.
Terdapat beberapa kriteria dalam DSM-IV yang membantu kita melakukan deteksi terhadap anak-anak dengan gangguan ADHD. Seorang anak harus menampakkan beberapa karakteristik untuk dapat didignosa secara klinis mengalami ADHD.
perilaku tersebut harus lebih sering muncul pada anakKeparahan tersebut jika dibandingkan dengan anak-anak lain dalam tahap perkembangan yang sama paling tidak beberapa gejala uncul sebelum usia 7 tahunWaktu muncul Durasi  perilaku harus sudah muncul paling tidak 6 bulan sebelum evaluasi Dampak gejala harus menimbulkan dampak negatif pada kehidupan akademik dan sosial anak.
Seting gejala harus muncul pada beberapa seting dalam kehidupan anak.
Sumber : Lusi Nuryanti http://klinis.wordpress.com/2007/08/30/penerapan-terapi-bermain-bagi-penyandang-adhd-3/

PENERAPAN TERAPI BERMAIN BAGI PENYANDANG ADHD (3)

Posted on August 30, 2007 by klinis
PENYEBAB ADHD
Sampai saat ini belum jelas faktor apa yang dapat menyebabkan munculnya ADHD, meskipun banyak penelitian yang dilakukan dalam bidang neurologi dan ilmu genetika sepertinya menunjukkan sedikit titik terang. Banyak peneliti mencurigai faktor genetik dan biologis sebagai penyebab ADHD, meskipun lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang juga membantu menentukan perilaku anak yang spesifik.
Studi terhadap gambar otak menunjukkan bagian mana dari otak anak-anak ADHD yang tidak berfungsi dan penyebab tidak berfungsinya bagian itu belum diketahui, namun diduga berkaitan dengan mutasi beberapa gen. Selain faktor genetik tersebut, terdapat beberapa faktor yang sering dikatakan memiliki kontribusi dalam munculnya ADHD, diantaranya: kelahiran prematur, konsumsi alkohol dan tembakau (rokok) saat ibu hamil, terpapar timah dalam kadar tinggi, dan kerusakan otak sebelum lahir. Beberapa pihak lagi mengklaim bahwa zat aditif pada makanan, gula, ragi, dan pola asuh yang kering dapat memunculkan ADHD, namun pendapat ini kurang didukung fakta dan data yang akurat (Barkley, 1998; NIMH, 1999).

Sumber : Lusi Nuryanti http://klinis.wordpress.com/2007/08/30/penerapan-terapi-bermain-bagi-penyandang-adhd-3/

JENIS PERMAINAN untuk MELATIH KONSENTRASI ANAK ADHD

Permainan olah raga yang melatih konsentrasi seperti bulu tangkis, basket cukup membantu melatih konsentrasi anak dengan ADHD untuk fokus pada bola. Latihan oleh raga bela diri yang benar (bukan hanya diajarkan memukul tetapi juga filosofi dari bela diri dan \'meditasi\' untuk melatih \'fokus\') juga melatih konsentrasi dan ketekunan dalam meraih warna-warna sabuk yang harus dilalui sampai mendapatkan sabuk hitam.

Olah raga juga menjadi sarana \'menguras\' energi yang seakan tak ada habis-habisnya pada anak dengan ADHD. Permainan-permainan kecerdasan yang sekarang banyak dijual di toko mainan termasuk menyusun puzzle juga dapat melatih anak berkonsentrasi.



Sumber: Dr. Dharmawan A. Purnama,SpKJ
http://anggunnurliana.blogspot.com/2010/02/jenis-permainan-untuk-melatih.html

DEFINISI ADHD

ADHD adalah singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder, suatu kondisi yang pernah dikenal sebagai Attention Deficit Disorder (Sulit memusatkan perhatian), Minimal Brain Disorder (Ketidak beresan kecil di otak), Minimal Brain Damage (Kerusakan kecil pada otak), Hyperkinesis (Terlalu banyak bergerak / aktif), dan Hyperactive (Hiperaktif). Ada kira-kira 3 ñ 5% anak usia sekolah menderita ADHD.
Pada anak normal seringkali menunjukkan tanda-tanda: kurang perhatian, mudah teralihkan perhatiannya, emosi yang meledak-ledak bahkan aktifitas yang berlebihan. Hanya saja pada anak dengan kelainan ADHD, gejala-gejala ini lebih sering muncul dan lebih berat kualitasnya dibandingkan anak normal seusianya.
Pola perhatian anak terhadap suatu hal terbagi menjadi beberapa klasifikasi. Kelompok yang paling berat adalah over exklusif dimana seorang anak hanya terfokus pada sesuatu yang menarik perhatiannya tanpa mempedulikan hal lain secara ekstrem (misalnya pada bayi yang sedang memperhatikan kancing bajunya dan tidak mempedulikan rangsangan lain), pola ini disebut autisme. Kelompok dengan derajat sedang terjadi fokus perhatian anak mudah teralihkan.

Perhatian hanya mampu bertahan beberapa saat saja oleh suatu rangsangan lain yang mungkin tidak adekuat. Hal ini dinamakan kesulitan perhatian (attention deficit hyperactivity disorder). Kondisi normal adalah pola yang paling baik karena anak mampu memperhatikan sesuatu dan mengalihkannya terhadap yang lain pada saat yang tepat tanpa kehilangan daya konsentrasi, pola ini merupakan pola normal perkembangan mental anak secara matang.
Definisi hiperaktifitas adalah suatu peningkatan aktifitas motorik hingga pada tingkatan tertentu yang menyebabkan gangguan perilaku yang terjadi, setidaknya pada dua tempat dan suasana yang berbeda. Aktifitas anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan yang ditandai dengan gangguan perasaan gelisah, selalu menggerak-gerakkan jari-jari tangan, kaki, pensil, tidak dapat duduk dengan tenang dan selalu meninggalkan tempat duduknya meskipun pada saat dimana dia seharusnya duduk degan tenang. Terminologi lain yang dipakai mencakup beberapa kelainan perilaku meliputi : perasaan yang meletup-letup, aktifitas yang berlebihan, suka membuat keributan, membangkang dan destruktif yang menetap.

Sumber: Dr Widodo Judarwanto SpA, http://yulia-putri.blogspot.com/2010/02/definisi-adhd-attention-deficit.html