Jadi, alat pendeteksi tidak berfungsi karena sedang maintenance, kata Project Manager Tsunami Buoy BPPT Joko Hartodjo saat dihubungi INILAH.COM, kemarin.
Joko mengatakan masalah utama yang terjadi saat tsunami Senin lalu adalah penyebaran informasi.
Sementara yang bertanggung jawab memberikan peringatan dini tsunami adalah BMKG termasuk menyampaikan informasi kepada local authority atau Pemda Sumbar.
Menurut Joko, BMKG sudah melakukan tugasnya sesuai SOP. Dalam 5 menit telah menyampaikan informasi tentang potensi tsunami, dan informasi ini sudah ada di running text beberapa stasiun TV.
Cuma untuk Mentawai masalahanya ada di sistem informasi. Kendalanya mungkin di sana tidak ada TV, info prediksinya sendiri kan sudah ada, cuma tidak sampai ke penduduk setempat. Nampaknya mereka tidak mengetahui informasi ini, padahal sistem peringatan berjalan dengan baik, katanya.
Untuk gempa sendiri dalam hitungan detik sudah dapat diketahui. Untuk tsunami, sesuai SOP BMKG maka 5 menit digunakan untuk mengumpulkan data termasuk data dari buoy dan data dari pusat gempa.
Ia menjelaskan ada 4 SOP untuk tsunami, yakni gempa di atas 7 SR, kedua gempa terjadi di laut, ketiga gempanya dangkal dan keempat ada tumbukan lempeng atau terjadi landslide.
Nah inilah yang membuat terjadinya tsunami. Jadi yang mestinya dipermasalahkan adalah sistem penyampaian di lokasi saja, BMKG sudah bekerja dengan baik, kata Joko.[ito]
sumber : http://teknologi.inilah.com/read/detail/927582/inilah-penyebab-tsunami-mentawai-tak-terdeteksi
Senin, 08 November 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar