Kamis, 02 Desember 2010
sejarah psikologi kognitif
Sejarah dari psikologi kognitif berawal pada saat Plato (428-348SM) dan muridnya Aristotle (384-322SM) memperdebatkan mengenai cara manusia memahami pengetahuan maupun dunia serta alamnya. Plato berpendapat bahwa manusia memperoleh pengetahuan dengan cara menalar secara logis, aliran ini disebut sebagai rasionalis. Lain halnya dengan Aristotle yang menganut paham empiris dan mempercayai bahwa manusia memperoleh pengetahuannya melalui bukti-bukti empiris.
Perdebatan ini masih berlangsung seperti pertentangan Rasionalis dari Perancis, Rene Descartes (1596-1650), dan Empiris dari Inggris, John Locke (1632-1704), dengan tabularasa-nya. Seorang fisuf Jerman, Immanuel Kant, pada abad 18 berargumentasi bahwa baik rasionalisme maupun empirisme harus bersinergi dalam membuktikan pengetahuan. Perdebatan ini meletakkan landasan dan mempengaruhi cara berpikir di bidang ilmu psikologi maupun cabang ilmu lainnya. Saat ini ilmu pengetahun mendasarkan paham empiris untuk pencarian data dan pengolahan dan analisis data menggunakan kerangka pikir rasionalis.
Abad 19 dan 20
Wilhelm Wundt (1832-1920)seorang psikolog dari Jerman mengajukan ide untuk mempelajari pengalaman sensori melalui introspeksi. Dalam mempelajari proses perpindahan informasi atau berpikir, maka informasi tersebut harus dibagi dalam struktur berpikir yang lebih kecil. Aliran strukturisme Wundt berfokus pada proses berpikir, namun aliran fungsionalisme berpendapat bahwa bahwa penting bagi manusia untuk tahu apa dan mengapa mereka melakukan sesuatu. William James (1842-1910)seorang pragmatisme-fungsionalisme melontarkan gagasan mengenai atensi, kesadaran serta persepsi.
Setelah itu munculah aliran assosiasi (Edward Lee Thorndike, 1874-1949) yang mulai menggunakan stimulus dan diikuti dengan aliran behaviorisme yang memasangkan antara stimulus dan respon dalam proses belajar. Pendekatan behaviorisme radikal yang dibawakan oleh B.F. Skinner (1904-1990) menyatakan bahwa semua tingkah laku manusia untuk belajar, perolehan bahasa bahkan penyelesaian masalah dapat dijelaskan dengan penguatan antara stimulus dan respon melalui hadiah dan hukuman.
Namun pendekatan behaviorisme belum dapat menjawab alasan perilaku manusia yang berbeda misalnya melakukan perencanaan, pilihan dan sebagainya. Edward Tolman (1886-1959) percaya bahwa semua tingkah laku ditujukan pada suatu tujuan. Menggunakan eksperimen dengan tikus yang mencari makanan dalam maze, percobaan ini membuktikan bahwa terdapat skema atau peta dalam kognisi tikus. Hal ini membuktikan bahwa tingkah laku melibatkan proses kognisi. Oleh karena itu beberapa pihak mengakui Tolman sebagai Bapak Psikologi Kognitif Modern.
Selain Tolman, Albert Bandura (1925- ) juga mengkritik behaviorisme dengan menyatakan bahwa belajar pun dapat diperoleh melalui lingkungan sosial dari individu. Dalam perolehan bahasa, Noam Chomsky (1928- ) -seorang linguis- juga mengkritik behaviorisme dengan menyatakan bahwa otak manusia dibekali dengan kemampuan untuk mengenali dan memproduksi bahasa.
sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi_kognitif
Definisi Pengetahuan
Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah pelbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal.Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.
Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulangkali. Misalnya, seseorang yang sering dipilih untuk memimpin organisasi dengan sendirinya akan mendapatkan pengetahuan tentang manajemen organisasi.
Selain pengetahuan empiris, ada pula pengetahuan yang didapatkan melalui akal budi yang kemudian dikenal sebagai rasionalisme. Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang bersifat apriori; tidak menekankan pada pengalaman. Misalnya pengetahuan tentang matematika. Dalam matematika, hasil 1 + 1 = 2 bukan didapatkan melalui pengalaman atau pengamatan empiris, melainkan melalui sebuah pemikiran logis akal budi.
Pengetahuan tentang keadaan sehat dan sakit adalah pengalaman seseorang tentang keadaan sehat dan sakitnya seseorang yang menyebabkan seseorang tersebut bertindak untuk mengatasi masalah sakitnya dan bertindak untuk mempertahankan kesehatannya atau bahkan meningkatkan status kesehatannya. Rasa sakit akan menyebabkan seseorang bertindak pasif dan atau aktif dengan tahapan-tahapannya.
Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
* Pendidikan
Pendidikan” adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, maka jelas dapat kita kerucutkan sebuah visi pendidikan yaitu mencerdaskan manusia.
* Media
Media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Jadi contoh dari media massa ini adalah televisi, radio, koran, dan majalah.
* Keterpaparan informsi
pengertian informasi menurut Oxfoord English Dictionary, adalah “that of which one is apprised or told: intelligence, news”. Kamus lain menyatakan bahwa informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui. Namun ada pula yang menekankan informasi sebagai transfer pengetahuan. Selain itu istilah informasi juga memiliki arti yang lain sebagaimana diartikan oleh RUU teknologi informasi yang mengartikannya sebagai suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memanipulasi, mengumumkan, menganalisa, dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu. Sedangkan informasi sendiri mencakup data, teks, image, suara, kode, program komputer, databases . Adanya perbedaan definisi informasi dikarenakan pada hakekatnya informasi tidak dapat diuraikan (intangible), sedangkan informasi itu dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, yang diperoleh dari data dan observasi terhadap dunia sekitar kita serta diteruskan melalui komunikasi
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan
Minggu, 28 November 2010
inteligensi dan bakat
Inteligensi merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam kemampuan yang umum ini, terdapat kemampuan-kemampuan yang amat spesifik. Kemampuan-kemampuan yang spesifik ini memberikan pada individu suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan, atau ketrampilan tertentu setelah melalui suatu latihan. Inilah yang disebut Bakat atau Aptitude. Karena suatu tes inteligensi tidak dirancang untuk menyingkap kemampuan-kemampuan khusus ini, maka bakat tidak dapat segera diketahui lewat tes inteligensi.
Alat yang digunakan untuk menyingkap kemampuan khusus ini disebut tes bakat atau aptitude test. Tes bakat yang dirancang untuk mengungkap prestasi belajar pada bidang tertentu dinamakan Scholastic Aptitude Test dan yang dipakai di bidang pekerjaan adalah Vocational Aptitude Test dan Interest Inventory. Contoh dari Scholastic Aptitude Test adalah tes Potensi Akademik (TPA) dan Graduate Record Examination (GRE). Sedangkan contoh dari Vocational Aptitude Test atau Interest Inventory adalah Differential Aptitude Test (DAT) dan Kuder Occupational Interest Survey.
Inteligensi dan Kreativitas
Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang inteligen karena kreativitas juga merupakan manifestasi dari suatu proses kognitif. Meskipun demikian, hubungan antara kreativitas dan inteligensi tidak selalu menunjukkan bukti-bukti yang memuaskan. Walau ada anggapan bahwa kreativitas mempunyai hubungan yang bersifat kurva linear dengan inteligensi, tapi bukti-bukti yang diperoleh dari berbagai penelitian tidak mendukung hal itu. Skor IQ yang rendah memang diikuti oleh tingkat kreativitas yang rendah pula. Namun semakin tinggi skor IQ, tidak selalu diikuti tingkat kreativitas yang tinggi pula. Sampai pada skor IQ tertentu, masih terdapat korelasi yang cukup berarti. Tetapi lebih tinggi lagi, ternyata tidak ditemukan adanya hubungan antara IQ dengan tingkat kreativitas.
Para ahli telah berusaha mencari tahu mengapa ini terjadi. J. P. Guilford menjelaskan bahwa kreativitas adalah suatu proses berpikir yang bersifat divergen, yaitu kemampuan untuk memberikan berbagai alternatif jawaban berdasarkan informasi yang diberikan. Sebaliknya, tes inteligensi hanya dirancang untuk mengukur proses berpikir yang bersifat konvergen, yaitu kemampuan untuk memberikan satu jawaban atau kesimpulan yang logis berdasarkan informasi yang diberikan. Ini merupakan akibat dari pola pendidikan tradisional yang memang kurang memperhatikan pengembangan proses berpikir divergen walau kemampuan ini terbukti sangat berperan dalam berbagai kemajuan yang dicapai oleh ilmu pengetahuan.
Sumber: Intelegensi dan IQ | Pendidikan http://keluargacemara.com/pendidikan/pendidikan-anak/intelegensi-dan-iq.html#ixzz16cxxcRui
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial
Pengukuran Intelegensi
Pada tahun 1904, Alfred Binet dan Theodor Simon, 2 orang psikolog asal Perancis merancang suatu alat evaluasi yang dapat dipakai untuk mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan kelas-kelas khusus (anak-anak yang kurang pandai). Alat tes itu dinamakan Tes Binet-Simon. Tes ini kemudian direvisi pada tahun 1911.
Tahun 1916, Lewis Terman, seorang psikolog dari Amerika mengadakan banyak perbaikan dari tes Binet-Simon. Sumbangan utamanya adalah menetapkan indeks numerik yang menyatakan kecerdasan sebagai rasio (perbandingan) antara mental age dan chronological age. Hasil perbaikan ini disebut Tes Stanford_Binet. Indeks seperti ini sebetulnya telah diperkenalkan oleh seorang psikolog Jerman yang bernama William Stern, yang kemudian dikenal dengan Intelligence Quotient atau IQ. Tes Stanford-Binet ini banyak digunakan untuk mengukur kecerdasan anak-anak sampai usia 13 tahun.
Salah satu reaksi atas tes Binet-Simon atau tes Stanford-Binet adalah bahwa tes itu terlalu umum. Seorang tokoh dalam bidang ini, Charles Sperrman mengemukakan bahwa inteligensi tidak hanya terdiri dari satu faktor yang umum saja (general factor), tetapi juga terdiri dari faktor-faktor yang lebih spesifik. Teori ini disebut Teori Faktor (Factor Theory of Intelligence). Alat tes yang dikembangkan menurut teori faktor ini adalah WAIS ( Wechsler Adult Intelligence Scale) untuk orang dewasa, dan WISC ( Wechsler Intelligence Scale for Children) untuk anak-anak.
Sumber: Intelegensi dan IQ | Pendidikan http://keluargacemara.com/pendidikan/pendidikan-anak/intelegensi-dan-iq.html#ixzz16cxLaJ5J
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial
Tes Intelegensi
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensi adalah :
Faktor bawaan atau keturunan
Penelitian membuktikan bahwa korelasi nilai tes IQ dari satu keluarga sekitar 0,50. Sedangkan di antara 2 anak kembar, korelasi nilai tes IQnya sangat tinggi, sekitar 0,90. Bukti lainnya adalah pada anak yang diadopsi. IQ mereka berkorelasi sekitar 0,40 – 0,50 dengan ayah dan ibu yang sebenarnya, dan hanya 0,10 – 0,20 dengan ayah dan ibu angkatnya. Selanjutnya bukti pada anak kembar yang dibesarkan secara terpisah, IQ mereka tetap berkorelasi sangat tinggi, walaupun mungkin mereka tidak pernah saling kenal.
Faktor lingkungan
Walaupun ada ciri-ciri yang pada dasarnya sudah dibawa sejak lahir, ternyata lingkungan sanggup menimbulkan perubahan-perubahan yang berarti. Inteligensi tentunya tidak bisa terlepas dari otak. Perkembangan otak sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi. Selain gizi, rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari lingkungan juga memegang peranan yang amat penting.
Sumber: Intelegensi dan IQ | Pendidikan http://keluargacemara.com/pendidikan/pendidikan-anak/intelegensi-dan-iq.html#ixzz16cx1wK8d
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial
Sabtu, 20 November 2010
Gunung Tambora
Aktivitas vulkanik gunung berapi ini mencapai puncaknya pada bulan April tahun 1815 ketika meletus dalam skala tujuh pada Volcanic Explosivity Index. Letusan tersebut menjadi letusan tebesar sejak letusan danau Taupo pada tahun 181. Letusan gunung ini terdengar hingga pulau Sumatra (lebih dari 2.000 km). Abu vulkanik jatuh di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku. Letusan gunung ini menyebabkan kematian hingga tidak kurang dari 71.000 orang dengan 11.000—12.000 di antaranya terbunuh secara langsung akibat dari letusan tersebut. Bahkan beberapa peneliti memperkirakan sampai 92.000 orang terbunuh, tetapi angka ini diragukan karena berdasarkan atas perkiraan yang terlalu tinggi. Lebih dari itu, letusan gunung ini menyebabkan perubahan iklim dunia. Satu tahun berikutnya (1816) sering disebut sebagai Tahun tanpa musim panas karena perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa karena debu yang dihasilkan dari letusan Tambora ini. Akibat perubahan iklim yang drastis ini banyak panen yang gagal dan kematian ternak di Belahan Utara yang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk pada abad ke-19.
sumber :http://opinibureto.blogspot.com/2010/04/8-gunung-berapi-indonesia-yang-terkenal.html
Gununga Krakatau
Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New york.Ledakan Krakatau ini sebenarnya masih kalah dibandingkan dengan letusan Gunung Toba dan Gunung Tambora di Indonesia, Gunung Tanpo di Selandia Baru dan Gunung Katmal di Alaska. Namun gunung-gunung tersebut meletus jauh di masa populasi manusia masih sangat sedikit. Sementara ketika Gunung Krakatau meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa saat itu teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat.
Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Kemajuan tersebut, sayangnya belum diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi. Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai letusan tersebut.
sumber : http://opinibureto.blogspot.com/2010/04/8-gunung-berapi-indonesia-yang-terkenal.html
Gunung Kelud
Sejak abad ke-15, Gunung Kelut telah memakan korban lebih dari 15.000 jiwa. Letusan gunung ini pada tahun 1586 merenggut korban lebih dari 10.000 jiwa. Sebuah sistem untuk mengalihkan aliran lahar telah dibuat secara ekstensif pada tahun 1926 dan masih berfungsi hingga kini setelah letusan pada tahun 1919 memakan korban hingga ribuan jiwa akibat banjir lahar dingin menyapu pemukiman penduduk. Pada abad ke-20, Gunung Kelut tercatat meletus pada tahun 1901, 1919 (1 Mei), 1951, 1966, dan 1990. Tahun 2007 gunung ini kembali meningkat aktivitasnya. Pola ini membawa para ahli gunung api pada siklus 15 tahunan bagi letusan gunung ini.
sumber :: http://opinibureto.blogspot.com/2010/04/8-gunung-berapi-indonesia-yang-terkenal.html
Gunung Toba
Beberapa ahli kelautan pun melaporkan telah menemukan jejak-jejak batuan Toba di Samudra Hindia dan Teluk Benggala. Para peneliti awal, Van Bemmelen juga Aldiss dan Ghazali (1984) telah menduga Toba tercipta lewat sebuah letusan mahadahsyat. Namun peneliti lain, Vestappen (1961), Yokoyama dan Hehanusa (1981), serta Nishimura (1984), menduga kaldera itu tercipta lewat beberapa kali letusan. Peneliti lebih baru, Knight dan sejawatnya (1986) serta Chesner dan Rose (1991), memberikan perkiraan lebih detail: kaldera Toba tercipta lewat tiga letusan raksasa.
Penelitian seputar Toba belum berakhir hingga kini. Jadi, masih banyak misteri di balik raksasa yang sedang tidur itu. Salah satu peneliti Toba angkatan terbaru itu adalah Fauzi dari Indonesia, seismolog pada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Sarjana fisika dari Universitas Indonesia lulusan 1985 ini berhasil meraih gelar doktor dari Renssealer Polytechnic Institute, New York, pada 1998, untuk penelitiannya mengenai Toba.
Berada di tiga lempeng tektonik
Letak Gunung Toba (kini: Danau Toba), di Indonesia memang rawan bencana. Hal ini terkait dengan posisi Indonesia yang terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik, yakni Eurasia, Indo-Australia dan Lempeng Pasifik. Sebanyak 80% dari wilayah Indonesia, terletak di lempeng Eurasia, yang meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Banda.
Lempeng benua ini hidup, setiap tahunnya mereka bergeser atau menumbuk lempeng lainnya dengan jarak tertentu. Lempeng Eurasia yang merupakan lempeng benua selalu jadi sasaran. Lempeng Indo-Australia misalnya menumbuk lempeng Eurasia sejauh 7 cm per tahun. Atau Lempeng Pasifik yang bergeser secara relatif terhadap lempeng Eurasia sejauh 11 cm per tahun. Dari pergeseran itu, muncullah rangkaian gunung, termasuk gunung berapi Toba.
Jika ada tumbukan, lempeng lautan yang mengandung lapisan sedimen menyusup di bawahnya lempeng benua. Proses ini lantas dinamakan subduksi atau penyusupan.
Gunung hasil subduksi, salah satunya Gunung Toba. Meski sekarang tak lagi berbentuk gunung, sisa-sisa kedasahyatan letusannya masih tampak hingga saat ini. Danau Toba merupakan kaldera yang terbentuk akibat meletusnya Gunung Toba sekitar tiga kali yang pertama 840 ribu tahun lalu dan yang terakhir 74.000 tahun lalu. Bagian yang terlempar akibat letusan itu mencapai luas 100 km x 30 km persegi. Daerah yang tersisa kemudian membentuk kaldera. Di tengahnya kemudian muncul Pulau Samosir.
Letusan
Sebelumnya Gunung Toba pernah meletus tiga kali.
• Letusan pertama terjadi sekitar 800 ribu tahun lalu. Letusan ini menghasilkan kaldera di selatan Danau Toba, meliputi daerah Prapat dan Porsea.
• Letusan kedua yang memiliki kekuatan lebih kecil, terjadi 500 ribu tahun lalu. Letusan ini membentuk kaldera di utara Danau Toba. Tepatnya di daerah antara Silalahi dengan Haranggaol. Dari dua letusan ini, letusan ketigalah yang paling dashyat.
• Letusan ketiga 74.000 tahun lalu menghasilkan kaldera, dan menjadi Danau Toba sekarang dengan Pulau Samosir di tengahnya.
Gunung Toba ini tergolong Supervolcano. Hal ini dikarenakan Gunung Toba memiliki kantong magma yang besar yang jika meletus kalderanya besar sekali. Volcano kalderanya ratusan meter, sedangkan Supervolacano itu puluhan kilometer.
Yang menarik adalah terjadinya anomali gravitasi di Toba. Menurut hukum gravitasi, antara satu tempat dengan lainnya akan memiliki gaya tarik bumi sama bila mempunyai massa, ketinggian dan kerelatifan yang sama. Jika ada materi yang lain berada di situ dengan massa berbeda, maka gaya tariknya berbeda. Bayangkan gunung meletus. Banyak materi yang keluar, artinya kehilangan massa dan gaya tariknya berkurang. Lalu yang terjadi up-lifting (pengangkatan). Inilah yang menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Magma yang di bawah itu terus mendesak ke atas, pelan-pelan. Dia sudah tidak punya daya untuk meletus. Gerakan ini berusaha untuk menyesuaikan ke normal gravitasi. Ini terjadi dalam kurun waktu ribuan tahun. Hanya Samosir yang terangkat karena daerah itu yang terlemah. Sementara daerah lainnya merupakan dinding kaldera.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Toba
Rabu, 17 November 2010
Gejala-gejala Stres
Gejala-gejala
* Menjadi mudah tersinggung dan marah terhadap teman, keluarga dan kolega.
* Bertindak secara agresif dan defensif
* Merasa selalu lelah.
* Sukar konsentrasi atau menjadi pelupa.
* Palpitasi atau jantung berdebar-debar.
* Otot-otot tegang.
* Sakit kepala, perut dan diare.
sumber : http://www.eftindonesia.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=22&artid=144
4 Cara mengontrol Stres
Dalam bukunya yang berjudul Overworked, Overwhelmed, and Underpaid, Barajas menceritakan tentang orang-orang yang memiliki tipe dualsentris. Orang-orang semacam ini menempatkan pekerjaan dan kehidupan pribadinya dalam level yang sama. Dan ketika terjadi keseimbangan seperti ini, maka stres tak akan terlalu terasa menekan. Barajas menekankan 4 poin untuk membantu kita menyeimbangkan hidup;
1. Tetapkan batasan tegas antara pekerjaan dan sisa hidup Anda lainnya. Barajas mengatakan pentingnya untuk mendefinisikan garis antara rumah dan pekerjaan. Ketika orang yang memiliki dualsentris tadi bekerja, mereka fokus dalam pekerjaan. Ketika mereka pulang ke rumah, pekerjaan dan segala hal yang terkait dengannya ditinggalkan di kantor. Mereka jarang membawa pulang pekerjaan, dan tak membuka jalur komunikasi yang berurusan dengan pekerjaan di luar jam kantor.
2. Fokus dengan apa yang Anda kerjakan di saat ini. Berada di suatu tempat tidak berarti Anda bisa fokus dengan keadaan. Ketika Anda memberikan atensi terbesar di manapun Anda berada, secara fisik, mental, dan emosional, Anda akan mendapati bahwa Anda bisa memberi sekaligus mendapatkan lebih banyak, baik itu dari tugas kantor, maupun hubungan Anda. Usahakan untuk berada di suatu tempat dan fokus, jangan biarkan pikiran Anda mengembara ke mana-mana saat Anda seharusnya melakukan sesuatu.
3. Ambil waktu untuk beristirahat dan menyembuhkan diri. Akan sangat baik untuk bisa mencapai atau melebih ekspektasi di pekerjaan, namun yang tak kalah pentingnya untuk memperhatikan jangka panjang, yakni kesehatan Anda. Menjaga diri Anda adalah investasi jangka panjang yang amat berharga secara profesional dan personal. Barajas memberi saran untuk menciptakan sebuah atmosfer untuk kemungkinan hal ini. Manjakan diri Anda untuk me-recharge kembali energi Anda, dengan kata lain, jangan lupa untuk mencari ‘me-time’.
4. Tetapkan prioritas Anda. Ketika Anda merasa kelelahan kala bekerja, kenyataannya, Anda sudah kehilangan prioritas Anda. Anda harus memutuskan apa yang penting untuk Anda. Salah satu cara untuk mendapatkannya adalah dengan menciptakan sebuah cetak biru hidup. Tetapkan apa tujuan hidup, peran yang ingin Anda emban, nilai-nilai, dan arti hubungan Anda. Ketika Anda mendesain cetak biru hidup Anda, kerjakan dan lakukan semampunya, niscaya stres akan menjauh dan hidup Anda lebih penuh. Tentunya ciptakan cetak biru dan cita-cita yang realistis agar tak menjadi beban yang berat di pundak Anda.
Sumber : http://forum.anugrahpratama.com/diskusi-umum/4-cara-mengkontrol-penyebab-stres/
Udang Asam Manis
400 gr udang besar, kupas, tanggalkan ekornya
100 gr tepung roti kasar
2 btr telur, kocok lepas
1/2 sdt lada bubuk
1 sdt garam
2 sdm air jeruk nipis
minyak goreng
Saus:
1/4 buah bawang bombai, iris panjang
2 buah cabai merah besar, iris korek api
2 buah cabai hijau besar, iris korek api
2 sdm saus cabai
3 sdm saus tomat
400 ml air kaldu
1 sdm maizena, cairkan
3 sdm air jeruk nipis
1/2 sdt lada halus
1/2 sdt garam
1 sdm mentega untuk menumis
Cara membuat:
1. Campur udang dengan lada, garam dan air jeruk nipis, aduk rata. Biarkan 15 menit hingga meresap.
2. Lumuri udang dengan telur kocok, tepung roti dan telur kocok lagi hingga rata. Lakukan hingga udang habis. Masukkan dalam lemari pendingin selama 15 menit.
3. Panaskan minyak, goreng udang hingga kuning kecokelatan, angkat, tiriskan.
4. Saus: panaskan mentega, tumis bawang bombai hingga harum, masukkan cabai merah, cabai hijau, dan air aduk rata. Masukkan saus cabai, saus tomat, lada dan garam, aduk hingga mendidih. Masukkan air jeruk nipis, aduk rata, angkat.
5. Sajikan udang dengan sausnya.
sumber : http://resepmasakanindonesia.idcc.info/udang-goreng-asam-manis.htm
Resep Tiramisu
1 sponge cake siap pakai ukuran 25x 25 cm
Sirop Kopi:
3 sdt kopi instan
150 ml air panas
3 sdt gula pasir
50 ml rhum
Krim:
250 gr mascarpone cheese
4 kuning telur
100 gr gula pasir
4 sdm air
1 lbr gelatin
50 ml air panas
500 ml whip cream dingin, kocok hingga kental
Hiasan:
Cooking cokelat
Cara membuat:
1. Potong sponge cake dengan cooking cutter garis tengah 8 cm, sehingga mendapatkan 12 potongan. Lalu pasang plastik mika kue di sekelilingnya pada 6 buah potongan kue, sisihkan. 2. Campur semua larutan kopi, percikan larutan kopi di atas sponge cake.
3. Krim: Jerangkan di atas api kecil, gula dan air tanpa di aduk hingga mendidih dan gula larut, biarkan mendidih dan kental. Kocok kuning telur, sambil di tim hingga kental, masukkan larutan gula panas, kocok terus hingga kental dan agak dingin, sisihkan. Campur gelatin dengan air panas, lalu tim hingga bening.
4. Kocok mascarpone cheese hingga lembut, campur dengan whip cream kental, aduk rata. Lalu masukkan adonan kuning telur dan gelatin, aduk rata.
5. Tuang adonan cream di atas sponge cake, ratakan, lalu tumpuk dengan potongan sponge cake, perciki air kopi, tuang krim lagi di atasnya, lalu simpan dalam freezer. Setelah dingin hias atasnya dengan cokelat.
sumber :http://kotakresep.com/tiramisu/
Bagaimana PTSD bisa disembuhkan ?
- Seseorang yang mempunyai pengalaman kejadian traumatis yang ekstrem mungkin berharap, atau bahkan mengharapkan mampu “mengatasi” dan “melenyapkannya” oleh diri mereka sendiri.
- Beberapa orang menghindari berhubungan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan trauma, terutama ketika mereka mencoba untuk kembali ke aktifitas “normal” sehari-hari.
- Sering seseorang merasa bersalah tentang apa yang telah terjadi dan mereka salah meyakini bahwa mereka pantas untuk disalahkan atau pantas mendapatkannya. Sering, pengalamannya terlalu pribadi, menyakitkan atau memalukan untuk diceritakan.
- PTSD dapat membuat seseorang merasa terisolasi atau sendiri, membuatnya sulit untuk mendapat pertolongan.
- Seseorang dengan PTSD tidak selalu membuat koneksi antara kejadian traumatis dan kekosongan emosional, kemarahan, kecemasan, dan kadang-kadang gejala-gejala fisik. Mereka secara tidak sengaja mendapati diri mereka merasakannya berbulan-bulan kemudian, bahkan bertahun-tahun, setelah trauma.
- Kadang-kadang seseorang tidak tahu bahwa mereka dapat disembuhkan, atau tidak tahu kemana untuk mendapatkan pertolongan. Jika anda atau seseorang yang anda sayangi mempunyai PTSD, anda perlu tahu bahwa tersedia pertolongan . PTSD dapat disembuhkan secara total.
sumber : http://www.peduli-trauma.com/index.php?option=com_content&view=article&id=89&Itemid=90
Gejala-gejala PTSD
1. Menghidupkan kembali (Intrusive Re-experiencing)
Seseorang yang mengalami PTSD sering merasa peristiwanya terulang kembali. Hal ini biasanya disebut flashback, atau menghidupkan kembali peristiwa. Orang ini mungkin mempunyai gambaran mental di kepalanya tentang trauma, mengalami mimpi buruk, atau bahkan mungkin mengalami halusinasi tentang trauma. Gejala ini sering menyebabkan seseorang kehilangan ”saat sekarang” dan bereaksi seolah-olah mereka mengalaminya seperti awal trauma terjadi. Contoh, beberapa tahun kemudian seorang anak akibat penganiayaan mungkin akan bersembunyi gemetaran di closet bila merasa ketakutan, meskipun ketakutan itu tidak berhubungan dengan penganiayaan.
2. Avoidance (penghindaran)
Seseorang yang mengalami PTSD bekerja keras untuk menghindari segala sesuatu yang mengingatkan mereka kembali pada kejadian traumatis. Mereka mungkin akan menghindari orang-orang, tempat, benda-benda yang mengingatkan, termasuk juga membekuka emosi untuk menghindari rasa sakit, perasaan yang berlebihan. Membekukan pikiran dan perasaan akibat trauma disebut juga ”dissociation” dan merupakan karakteristik PTSD. Sering, Seseorang yang menderita PTSD mengkonsumsi obat-obatan penenang atau alkohol atau rokok untuk menghindari ingatan-ingatan dan perasaan yang berhubugan dengan trauma. Dengan mengkonsumsi obat-obatan penenang atau alkohol atau rokok memang mereka dapat merasa tenang, tetapi hal itu sifatnya hanya sementara. Dengan menghilangkan ingatan-ingatan traumatis, maka secara otomatis seseorang akan terbebas dari kecaduan obat-obatan atau alkohol atau rokok.
3. Arousal (Pemicu)
Gejala-gejala pemicu psikologis dan fisiologis sangat berbeda-beda pada orang-orang dengan PTSD. Mereka mungkin sangat cemas, mudah gelisah, mudah sakit hati, dan mungkin mengalami sulit tidur seperti insomnia, atau mimpi buruk. Mereka akan terlihat terus - menerus waspada dan mengalami kesulitan konsentrasi. Sering orang dengan PTSD akan mengalami panic attack yang dibarengi dengan nafas yang pendek dan sakit di bagian dada.
Orang dengan PTSD akan merasa rendah diri atau memiliki masalah hubungan, atau mungkin merasa kehilangan orang yang dicintai. Sebagai tambahan, masalah lainnya dapat berkembang dan dapat menutupi atau memperburuk gejala-gejala PTSD, meliputi :
- Problem psikologi yang meliputi depresi seperti panic disorder.
- Keluhan fisik seperti sakit kronis, kelelahan (fatique), sakit perut, masalah pernapasan, sakit kepala, keram otot, sakit di bagian punggung bawah, atau masalah jantung.
- Kebiasaan yang merusak diri, seperti kecanduan rokok atau alcohol atau obat-obatan, juga termasuk tendensi untuk bunuh diri.
sumber : http://www.peduli-trauma.com/index.php?option=com_content&view=article&id=89&Itemid=90
Penyebab PTSD
Sangatlah penting mengetahui bahwa tidak semua orang yang mendapat pengalaman traumatis akan mengembangkan PTSD. Tetapi lebih banyak orang yang mengembangkan PTSD. Diperkirakan 70 persen orang dewasa mendapatkan pengalaman traumatis sekali dalam hidupnya dan lebih dari 20 persen dari mereka akan mengembangkan PTSD.
Setiap orang dapat mengembangkan PTSD – laki, perempuan, anak-anak, tua dan muda. Korban trauma yang berhubungan dengan serangan fisik dan seksual menghadapi resiko yang besar berkembang menjadi PTSD. Wanita dua kali lebih besar mengembangkan PTSD dari pada laki-laki. Hal ini mungkin disebabkan karena fakta bahwa wanita lebih mungkin mengalami kekerasan interpersonal, seperti perkosaan atau pelecehan fisik dan seksual, terutama pada masa kecil. Wanita juga mengalami truma yang berulang, sebagaimana pada kasus kekerasan dalam rumah tangga.
sumber : http://www.peduli-trauma.com/index.php?option=com_content&view=article&id=89&Itemid=90
Faktor Penyebab gangguan Jiwa
Sampai saat ini belum diketahui penyebab (etiologi) yang pasti yang menyebabkan seseorang Menderita skizofrenia, Beberapa factor yang diduga menjadi penyebab sikozofrenia antara lain :
1. Faktor genetik;
2. Virus;
3. Auto antibody;
4. Malnutrisi.
Genetik
Dari sebuah penelitian diperoleh gambaran sebagai berikut :
(1) Studi terhadap keluarga menyebutkan pada orang tua 5,6%, saudara kandung 10,1%; anak-anak 12,8%; dan penduduk secara keseluruhan 0,9%.
(2) Studi terhadap orang kembar (twin) menyebutkan pada kembar identik 59,20%; sedangkan kembar fraternal 15,2%.
Penelitian lain menyebutkan bahwa gangguan pada perkembangan otak janin juga mempunyai peran bagi timbulnya skizofrenia kelak dikemudian hari. Gangguan ini muncul, karena kekurangan gizi, infeksi, trauma, toksin dan kelainan hormonal. Penelitian mutakhir menyebutkan bahwa meskipun ada gen yang abnormal, skizofrenia tidak akan muncul kecuali disertai faktor-faktor lainnya yang disebut epigenetik faktor.
Skizofrenia muncul bila terjadi interaksi antara abnormal gen dengan :
(a) Virus atau infeksi lain selama kehamilan yang dapat menganggu perkembangan otak janin;
(b) Menurunnya autoimun yang mungkin disebabkan infeksi selama kehamilan;
(c) Komplikasi kandungan; dan
(d) Kekurangan gizi yang cukup berat, terutama pada trimester kehamilan.
Selanjutnya dikemukakan bahwa orang yang sudah mempunyai faktor epigenetik tersebut, bila mengalami stresor psikososial dalam kehidupannya, maka risikonya lebih besar untuk menderita skizofrenia dari pada orang yang tidak ada faktor epigenetik sebelumnya.
Penyebab Umum Gangguan jiwa
Manusia bereaksi secara keseluruhan, secara holistik, atau dapat dikatakan juga, secara somato-psiko-sosial. Gangguan jiwa artinya bahwa yang menonjol ialah gejala-gejala yang patologik dari unsur psikis. Hal ini tidak berarti bahwa unsur yang lain tidak terganggu. Hal-hal yang dapat mempengaruhi perilaku manusia ialah keturunan, usia dan Jenis Kelamin, keadaan fisik, keadaan psikologik, keluarga, adat-istiadat, kebudayaan dan kepercayaan, pekerjaan, pernikahan dan kehamilan, kehilangan dan kematian orang yang dicintai, agresi, rasa permusuhan, hubungan antar manusia, dan sebagainya.
sumber : http://imron46.blogspot.com/2009/02/faktor-penyebab-gangguan-jiwa.html
PTSD
Tetapi sering seseorang yang mengalami suatu kejadian yang menakutkan atau pengalaman yang mengubah situasi kehidupan akan mengalami stress berat di mana ingatan-ingatan itu tidak berkurang, bahkan untuk sesaat. Pada beberapa orang, pengalaman di atas sangat ekstrem sehingga mereka tidak dapat menerima kenyataan yang dialaminya. Seseorang yang merasa seperti ini mungkin menderita Post Traumatic Stress Disorder, atau PTSD, sebuah kondisi nyata dan melemahkan kesehatan. Untungnya, banyak yang sudah dipelajari dalam beberapa tahun tentang penyembuhan PTDS. Memberikan pemahaman dan mencari interfensi sangatlah penting untuk dapat menangani gejala-gejala yang berlebihan dan menetap, dan dapat menolong seseorang untuk mendapatkan kembali hidup mereka.
sumber : http://www.peduli-trauma.com/index.php?option=com_content&view=article&id=89&Itemid=90
Keberfungsian Sosial
Keberfungsian sosial mengacu pada cara yang dilakukan individu-individu atau kelompok dalam melaksanakan tugas kehidupan dan memenuhi kebutuhannya. Konsep ini pada intinya menunjuk pada “kapabilitas” (capabilities) individu, keluarga atau masyarakat dalam menjalankan peran-peran sosial di lingkungannya.
Baker, Dubois dan Miley (1992) menyatakan bahwa keberfungsian sosial berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan dasar diri dan keluarganya, serta dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Konsepsi ini mengedepankan nilai bahwa manusia adalah subyek dari segenap proses dan aktifitas kehidupannya. Bahwa manusia memiliki kemampuan dan potensi yang dapat dikembangkan dalam proses pertolongan. Bahwa manusia memiliki dan/atau dapat menjangkau, memanfaatkan, dan memobilisasi asset dan sumber-sumber yang ada di sekitar dirinya.
Pendekatan keberfungsian sosial dapat menggambarkan karakteristik dan dinamika kemiskinan yang lebih realistis dan komprehensif. Ia dapat menjelaskan bagaimana keluarga miskin merespon dan mengatasi permasalahan sosial-ekonomi yang tekait dengan situasi kemiskinannya.
Selaras dengan adagium pekerjaan sosial, yakni ‘to help people to help themselves’, pendekatan ini memandang orang miskin bukan sebagai objek pasif yang hanya dicirikan oleh kondisi dan karakteristik kemiskinan. Melainkan orang yang memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan yang sering digunakannya dalam mengatasi berbagai permasalahan seputar kemiskinannya.
Ada empat poin yang diajukan pendekatan keberfungsian sosial dalam studi kemiskinan: Pertama, kemiskinan sebaiknya tidak dilihat hanya dari karakteristik si miskin secara statis, melainkan dilihat secara dinamis yang menyangkut usaha dan kemampuan si miskin dalam merespon kemiskinannya.
Kedua, indikator untuk mengukur kemiskinan sebaiknya tidak tunggal, melainkan indikator komposit dengan unit analisis keluarga atau rumah tangga.
Ketiga, konsep kemampuan sosial (social capabilities) dipandang lebih lengkap daripada konsep pendapatan (income) dalam memotret kondisi sekaligus dinamika kemiskinan.
Keempat, pengukuran kemampuan sosial keluarga miskin dapat difokuskan pada beberapa key indicators yang mencakup kemampuan keluarga miskin memperoleh mata pencaharian (livelihood capabilities), memenuhi kebutuhan dasar (basic needs fulfillment), mengelola asset (asset management), menjangkau sumber-sumber (access to resources), berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan (access to social capital), serta kemampuan dalam menghadapi goncangan dan tekanan (cope with shocks and stresses).
sumber : http://www.policy.hu/suharto/modul_a/makindo_24.htm
Senin, 08 November 2010
10 Gunung Terindah di Dunia
Gunung meru
Gunung meru di Arusha Nationlpark di negera Tansania. Bentuknya yang seperti kerucut menambah keindahan pendakian . Gunung meru terletak 65 km jauhanya dari gunung Kilimandcharo gunung tertiggi di afreika
Shivling
gunung shivling terletak di utaraindia bagian puncak pegunungan himalaya. tinggi dari gunug Shivling adalah 6549 m dari permukaan laut oleh karena itu gunung ini juga sering disebut puncak tinggi. sisi curam gunung,nama gunung ini berasal pada dewa shiva . pada tahaun 1974 gunung ini behasil di taklukan oleh Laxman Singh dan teamnya
Gunung Einger di pegunungan Alpen
Gunung einger merupakan salah satu gunung atau sisi yang menarik dari pegunungan alpen. banyak orang yang meniggal dalam usaha pendakian gunung ini. pada tahun 1938 ANderl Heckmar berhasil menalukan gunung dari sisi utara yang sangat berbahaya
Ama Dablam
Ama Dablam berati ibu dari Aullet. tinggi gunung ini adalah 6856 terletak di region Khumbu himalaya. Pada tahun 196i gunung ini berhasil diteklukan pertamakali oleh Gil. Bishop dan Ward.
Machapuchare
machapuchare berarti ikanhitam dengan ketigianya yang pas 7000 meter di pegunungan himalaya. dia merupakan bagain dari Annaapura Massiv
Großglockner
mengapa Gunung ini dari kejauhan sudah terlihat jelas, di mana kah gunung ini terletak ? The Großglockner 3.798 meter adalah gunung tertinggi di Austria dan tujuan populer bagi pemanjat dan pejalan kaki. ada Sekitar 30 rute menuju ke puncaknya – pertama kalinya sudah sudah dianaikipada tahun 1800.
Drei Gifel
Pegunungan drei Giffel terletak di pegunungan alpen.Meskipun gunung ini tidak begitu pas jika disebut sebgai gunung. The Cima Grande, Puncak Kecil dan benteng Barat membubung ke Dolomites dekat Paterno hampir 3.000 meter ke langit. Melihat mereka dari utara adalah salah satu motif yang paling populer panorama Pegunungan Alpen. Dinding utara menara sangat populer di kalangan peneliti dan pendaki. orang yang terahir kali mampu mendaki ketiga puncak gunung ini adalah Thomas Huber dari Huberbuam, mengatasi semua tiga potong di dinding, dan dia berani melompat dari salah satu puncak ke puncak lainya.
K2
Yang K2 merupakan puncak gunung tertinggi kedua di dunia.ketigianya adalah 8.611 meter. Sisi sisi dari gunung ini sanagt mengerikan untuk didaki dan sudah banyak menelan korban. gunung ini digap salah satu gunung yang sulit untuk didaki. ada dua ekspedisi khusus lama sebelum keberangkatan untuk K2: Pada Juni 2009 Gerfried Göschl istirahat dengan timnya menuju perbatasan Pakistan-Cina untuk menjajaki rute baru di K2 dan Kangchenjunga dan komit itu. 2010, tiga orang muda dari Swiss, yang “Magic Line ingin memanjat” pada K2 .
Alpamayo
Dengan ketigian sekitar 5.947 meter. gunung Alpamayo bukan merupakan salah satu gunung tertinggi di Amerika selatan. namun ia adalah salah satu yang paling dikenal. Alasannya: Di semua sisi Alpamayo adalah menyenangkan! bentuk trapesium selatan-dinding barat seindah pemandangan utara. Alpamayo aman untuk dinaiki dan tidak berbahaya dibandikan dengan gunung sebelumnya memerlukan dan anda bisa memanjat es dengan aman tetapi bagi yang sudah pernah berkesempatan melihat atau mematjat gunung ini maka dia tidak akan pernah melupakan pengalamanya yang begitu berkesan.
Matterhorn
Matterhorn di Zermatt. 4.478 meter adalah daerah tujuan wisata nomor 1 di Alpen Pennine , gambarnya menghiasi T-shirt, jaket, dan ribuan suvenir. hype pertama kali berhasil pertama kali mendaki gunung ini pada 14 juli 1865. sejak itu keramayan di gunung tidak memiliki akhir, setiap tahun jutaan pemain ski dan wisatawan datang ke gunugn ini. gunung ini merupakan salah satu temapat terbesar dan tertinggi di eropah untu main ski dan hiking.
Sumber : http://ruangberita.com/10-gunung-terindah-di-dunia/
Hujan Es
Proses lain yang dapat menyebabkan hujan adalah riming, dimana uap air lewat dingin tertarik ke permukaan benih-benih es. Karena terjadi pengembunan yang mendadak maka terjadilah es dengan ukuran yang besar.
Hujan es disertai puting beliung berasal dari jenis awan bersel tunggal berlapis-lapis (CB) dekat dengan permukaan bumi, dapat juga berasal dari multi sel awan , dan pertumbuhannya secara vertical dengan luasan area horizontalnya sekitar 3 – 5 km dan kejadiannya singkat berkisar antara 3 - 5 menit atau bisa juga 10 menit tapi jarang, jadi wajar kalau peristiwa ini hanya bersifat local dan tidak merata, jenis awan berlapis lapis ini menjulang kearah vertical sampai dengan ketinggian 30.000 feet lebih, Jenis awan berlapis-lapis ini biasa berbentuk bunga kol dan disebut Awan Cumulo Nimbus (CB).
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Hujan_es
Lubang Besar Mengagak di Jerman
VIVAnews - Penduduk suatu kota kecil di Jerman Senin pagi, 1 November 2010, dikejutkan oleh suara bergemuruh yang terjadi di depan rumah mereka. Saat keluar, mereka kaget bukan kepalang mendapati sebuah lubang besar menganga di tengah-tengah kompleks pemukiman.
Menurut kantor berita Associated Press, lubang itu menyerupai kawah berdiameter 30 meter dan memiliki kedalaman hingga 20 meter. Peristiwa ini diduga terjadi dalam semalam di suatu kompleks di Kota Schmalkalden, negara bagian Thuringia.
Lubang sebesar itu membuat hilang sebagian jalan, sebuah mobil yang terperosok serta sebuah pintu garasi warga. Beruntung, tidak ada yang terluka dalam peristiwa itu. Sementara sebuah mobil lainnya tergantung di tepi lubang.
Polisi berdatangan setelah warga melaporkan suara bergemuruh yang bising pada pukul 3 dini hari. Takut terjadi lagi pembentukan lubang pada pinggiran, polisi mengevakuasi enam rumah yang terdiri dari 25 orang.
Petugas dari badan geologi kota tersebut, Lutz Katschmann, belum dapat memastikan apa penyebab terbentuknya lubang tersebut. Namun kemungkinan besar, ujarnya, lubang terbentuk akibat formasi bebatuan yang terdiri dari batu kapur, batuan garam dan kalsium sulfat yang terkikis oleh air sehingga menciptakan sebuah rongga besar yang berujung kepada longsor.
“Kami, para ahli geologi, percaya bahwa ini adalah lubang yang terjadi secara alami. Namun kami tidak tahu pasti apa yang menyebabkannya,” ujarKatschmann seperti dikutip AP.
Katschmann mengatakan bahwa 20 lubang yang lebih kecil terbentuk di Thuringia setiap tahunnya. Dia mengatakan bahwa satu-satunya jalan untuk mangatasi hal ini adalah dengan menambal lubang menggunakan kerikil.
Lubang besar seperti itu bukan hanya terjadi di Jerman. Penduduk di ibukota Guatemala Juni lalu kaget dengan adanya sebuah lubang berdiameter 20 meter dan berkedalaman hampir 30 meter, yang menganga di sebuah perempatan jalan.
Lokasi lubang baru itu terletak dua kilometer dari lubang serupa yang terbentuk tiga tahun lalu. Lubang yang tercipta pada 2007 menewaskan tiga orang dan menelan beberapa rumah di kawasan yang sama.
Lubang besar juga pernah melanda Kota Quebec, Kanada dan Milwaukee, Amerika Serikat.
Sumber : http://dunia.vivanews.com/news/read/186362-lubang-besar-menganga-di-jerman
Definisi Bulan
Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat adalah 384.403 km, sekitar 30 kali diameter Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474 km,[1] sedikit lebih kecil dari seperempat diameter Bumi. Ini berarti volume Bulan hanya sekitar 2 persen volume Bumi dan tarikan gravitasi di permukaannya sekitar 17 persen daripada tarikan gravitasi Bumi. Bulan beredar mengelilingi Bumi sekali setiap 27,3 hari (periode orbit), dan variasi periodik dalam sistem Bumi-Bulan-Matahari bertanggungjawab atas terjadinya fase-fase Bulan yang berulang setiap 29,5 hari (periode sinodik).
Massa jenis Bulan (3,4 g/cm³) adalah lebih ringan dibanding massa jenis Bumi (5,5 g/cm³), sedangkan massa Bulan hanya 0,012 massa Bumi.
Bulan yang ditarik oleh gaya gravitasi Bumi tidak jatuh ke Bumi disebabkan oleh gaya sentrifugal yang timbul dari orbit Bulan mengelilingi bumi. Besarnya gaya sentrifugal Bulan adalah sedikit lebih besar dari gaya tarik menarik antara gravitasi Bumi dan Bulan. Hal ini menyebabkan Bulan semakin menjauh dari bumi dengan kecepatan sekitar 3,8cm/tahun.
Bulan berada dalam orbit sinkron dengan Bumi, hal ini menyebabkan hanya satu sisi permukaan Bulan saja yang dapat diamati dari Bumi. Orbit sinkron menyebabkan kala rotasi sama dengan kala revolusinya.
Di bulan tidak terdapat udara ataupun air. Banyak kawah yang terhasil di permukaan bulan disebabkan oleh hantaman komet atau asteroid. Ketiadaan udara dan air di bulan menyebabkan tidak adanya pengikisan yang menyebabkan banyak kawah di bulan yang berusia jutaan tahun dan masih utuh. Di antara kawah terbesar adalah Clavius dengan diameter 230 kilometer dan sedalam 3,6 kilometer. Ketidakadaan udara juga menyebabkan tidak ada bunyi dapat terdengar di Bulan.
Bulan adalah satu-satunya benda langit yang pernah didatangi dan didarati manusia. Obyek buatan pertama yang melintas dekat Bulan adalah wahana antariksa milik Uni Sovyet, Luna 1, obyek buatan pertama yang membentur permukaan Bulan adalah Luna 2, dan foto pertama sisi jauh bulan yang tak pernah terlihat dari Bumi, diambil oleh Luna 3, kesemua misi dilakukan pada 1959. Wahana antariksa pertama yang berhasil melakukan pendaratan adalah Luna 9, dan yang berhasil mengorbit Bulan adalah Luna 10, keduanya dilakukan pada tahun 1966.[1] Program Apollo milik Amerika Serikat adalah satu-satunya misi berawak hingga kini, yang melakukan enam pendaratan berawak antara 1969 dan 1972.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Bulan
Penyebab Efek Rumah Kaca
Energi yang masuk ke Bumi:
* 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer
* 25% diserap awan
* 45% diserap permukaan bumi
* 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Efek_rumah_kaca
Penyebab Tsunami Mentawai tak Terdeteksi
Joko mengatakan masalah utama yang terjadi saat tsunami Senin lalu adalah penyebaran informasi.
Sementara yang bertanggung jawab memberikan peringatan dini tsunami adalah BMKG termasuk menyampaikan informasi kepada local authority atau Pemda Sumbar.
Menurut Joko, BMKG sudah melakukan tugasnya sesuai SOP. Dalam 5 menit telah menyampaikan informasi tentang potensi tsunami, dan informasi ini sudah ada di running text beberapa stasiun TV.
Cuma untuk Mentawai masalahanya ada di sistem informasi. Kendalanya mungkin di sana tidak ada TV, info prediksinya sendiri kan sudah ada, cuma tidak sampai ke penduduk setempat. Nampaknya mereka tidak mengetahui informasi ini, padahal sistem peringatan berjalan dengan baik, katanya.
Untuk gempa sendiri dalam hitungan detik sudah dapat diketahui. Untuk tsunami, sesuai SOP BMKG maka 5 menit digunakan untuk mengumpulkan data termasuk data dari buoy dan data dari pusat gempa.
Ia menjelaskan ada 4 SOP untuk tsunami, yakni gempa di atas 7 SR, kedua gempa terjadi di laut, ketiga gempanya dangkal dan keempat ada tumbukan lempeng atau terjadi landslide.
Nah inilah yang membuat terjadinya tsunami. Jadi yang mestinya dipermasalahkan adalah sistem penyampaian di lokasi saja, BMKG sudah bekerja dengan baik, kata Joko.[ito]
sumber : http://teknologi.inilah.com/read/detail/927582/inilah-penyebab-tsunami-mentawai-tak-terdeteksi
Definisi Abu Vulkanik
Abu vulkanik, sering disebut juga pasir vulkanik atau jatuhan piroklastik adalah bahan material vulkanik jatuhan yang disemburkan ke udara saat terjadi suatu letusan, terdiri dari batuan berukuran besar sampai berukuran halus. Batuan yang berukuran besar (bongkah - kerikil) biasanya jatuh disekitar kawah sampai radius 5 – 7 km dari kawah, dan yang berukuran halus dapat jatuh pada jarak mencapai ratusan km bahkan ribuan km dari kawah karena dapat terpengaruh oleh adanya hembusan angin. Sebagai contoh letusan G. Krakatau tahun 1883 dapat mengitari bumi berhari-hari, juga letusan G. Galunggung tahun 1982 dapat mencapai Australia.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Abu_vulkanik
Rabu, 27 Oktober 2010
Nilai-nilai Konflik
Konflik, berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik
Penyebab Konflik
Penyebab konflik :
1. Interdepence
^ tidak semua interdependence menyebabkan konflik, jika:
a. ada kerjasama antar anggota dalam interdepence shg konflik ↓
b. ada kompetisi antar anggota dalam interdepence shg konflik ↑
Deutch (1949):
^ pure cooperation → promotive interdependence : dengan menolong
^ pure competition → contrient interdependence : anggota bisa meraih
tujuannya hanya jika anggota lain gagal memilihnya.
2. Influence stategies
^ strategi-strategi untuk mempengaruhi orang lain, ancaman, hukuman
dan negatif reinforcement → meningkatkan konflik
3.Misunderstanding dan misperception
Sumber : http ://klara_ia.staff.gunadarma.ac.id/.../Handout+Psikologi+Kelompok.pdf.pdf
Sorming : Konflik dalam Kelompok
Didalam tahap sorming terdapat 5 tahap perkembangan konflik dalam kelompok, yaitu :
1. Disagreement
perlu segera diindentifikasi disagreementnya:
• apakah benar-benar ada atau sekedar kesalahpahaman
• apakah perlu segera ditangani atau terselesaikan sendiri
• jika benar-benar ada dan menyangkut beberapa faktor situasional minor
2. Konfrontasi
- Dua orang atau lebih saling bertentangan → verbal attack.
- Diakhir tahap ini, tingkat koalisi (sub kelompok dalam kelompok)
dimana anggota kelompok menjadi terpolarisasi (membentuk blok-blok).
3. Eskalasi
pada tahap ini, anggota kelompok menjadi semakin kasar, suka memaksa, mengancam, sampai pada kekerasan fisik → timbul mosi tidak percaya (distrust), frustasi dan negatif reciprocity.
4. Deeskalasi
berkurang atau menurunnya konflik
- anggota mulai sadar waktu dan energi yang terbuang sia-sia dengan
berdebat
Mekanisme pengolahan konflik:
a. Negosiasi : secara interpersonal sengan asumsi bahwa tiap orang akan
mendapatkan keuntungan dengan adanya situasi
- distributive issues : negosiasi berhasil, satu pihak puas, pihak yang lain
mengikuti karena pihak yang lain itu memiliki power
- integrative issues : negosiasi berhasil, kedua pihak merasa puas (win win solution)
b. Membangun kepercayaan : dengan mengkomunikasikan keinginan individu secara hati-hati dan harus konsisten antara apa yang diomongkan dengan perilaku aktualnya.
5. Resolusi
tiap konflik sampai pada tahap ini, meskipun tidak semua pihak puas
akan hasilnya.
Sumber : http ://klara_ia.staff.gunadarma.ac.id/.../Handout+Psikologi+Kelompok.pdf.pdf
Forming : menjadi Sebuah Kelompok
Didalam tahap forming terdapat fase pembentukan kelompok, yang dapat ditinjau dari pandangan psikoanalisa, sosiobiologis, proses perbandingan sosial dan perspektif pertukaran sosial. Penjelasan dari masing-masing pandangan :
• Pandangan Psikoanalisa
Diambil dari pandangan psikoanalisa, tokohnya Freud. Dia berkata : orang bergabung dalam kelompok karena keanggotaan dapat memuaskan kebutuhan dasar biologis dan psikologis tertentu.
Ada 2 proses pembentukan kelompok, yaitu :
1.Identifikasi
energi emosi individu (libido) diarahkan ke dirinya dan orang lain. Individu menjadikan orang lain (orang tua) sebagai model egonya → EGO IDEAL. Penerimaan orang tua sebagai objek kasih sayang anak akan membentuk ikatan yang kuat → kepuasan melalui sense of belonging, kesalingtergantungan, perlindungan terhadap ancaman luar dan meningkatkan self development.
2.Transferen
bagaimana pembentukan kelompok pada masa awal kehidupan individu mempengaruhi perilaku kelompok selanjutnya. Individu melihat pemimpin kelompok sebagai figur otoritas sebagaimana individu menganggap orang tuanya.
• Pandangan Sosiobiologis
􀀩 Menurut pandangan ini, orang bergabung dengan kelompok untuk
memuaskan keinginan yang kuat untuk berafiliasi secara biologis.
􀀩 Didasarkan teori evolusi dari Charles Darwin : bergabung dengan anggota
lain dari satu spesies merupakan ekspresi strategi yang stabil secara evolusionerdan kultural dari individu yang dapat meningkatkan rerata kesuksesai reproduksi.
• Pandangan Perbandingan Sosial
Menurut Leon Festinger (1950, 1954) : orang membutuhkan orang lain karena mereka membutuhkan informasi tentang diri mereka dan lingkungan mereka dan
kebutuhan akan informasi. Ini hanya dapat dipenuhi dari orang lain. Individu
membandingkan diri mereka dengan orang lain tentang keyakinan, opini dan
sikap mereka → apakah benar, valid, sesuai.
• Pandangan Pertukaran Sosial
Model ketertarikan kelompok, dengan mempertimbangkan :
1. reward
2. cost
→ minimax principle (berusaha untuk mendapatkan reward yang sebesar besarnya dan mengurangi cost yang sekecil-kecilnya).
Sumber : http://klara_ia.staff.gunadarma.ac.id/.../Handout+Psikologi+Kelompok.pdf.pdf
Proses Dasar dalam Kelompok
Tahapn-tahapan proses dasar dalam psikologi kelompok
Adapun tahapan-tahapan proses dasar yang terjadi dalam psokologi kelompok terdiri dari 4 tahapan, yaitu :
1. Tahapan Forming
2. Tahapan Storming : konflik dalam kelompok
3. Tahapan Norming : pembentukan struktur kelompok
4. Tahapan Performing : Berkerja sama dalam kelompok
☺ Tahapan Forming
Diambil dari pandangan psikoanalisa, tokohnya Freud. Dia berkata : orang bergabung dalam kelompok karena keanggotaan dapat memuaskan kebutuhan dasar biologis dan psikologis tertentu.
Ada 2 proses pembentukan kelompok, yaitu :
1. Identifikasi
energi emosi individu (libido) diarahkan ke dirinya dan orang lain. Individu menjadikan orang lain (orang tua) sebagai model egonya → EGO IDEAL. Penerimaan orang tua sebagai objek kasih sayang anak akan membentuk ikatan yang kuat → kepuasan melalui sense of belonging, kesalingtergantungan, perlindungan terhadap ancaman luar dan meningkatkan self development.
2. Transferen
bagaimana pembentukan kelompok pada masa awal kehidupan individu mempengaruhi perilaku kelompok selanjutnya. Individu melihat pemimpin kelompok sebagai figur otoritas sebagaimana individu menganggap orang tuanya.
☺ Tahapan Storming : Konflik dalam Kelompok
Munculnya disagreement, pertengkaran dan friksi diantara anggota kelompok
yang melibatkan kata-kata, emosi dan tindakan.
☺ Tahapan Norming : Pembentukan Struktur Kelompok
Adapun Peran (role) merupakan perilaku yang biasanya ditampilkan orang sebagai anggota kelompok yang menyediakan basis harapan berkaitan dengan perilaku orang dalam posisi yang bervariasi dalam kelompok.
☺ Tahapan Perfoming : Bekerja sama dalam kelompok
Percobaan Norman Triplett (1897) tentang fasilitasi sosial yaitu situasi dimana
kehadiran orang lain akan meningkatkan kinerja seseorang.
A. Coaction Paradigm
→ beberapa orang melakukan tugas dan ditempat yang sama, tetapi tidak saling berinteraksi, misalnya: ujian dikelas
B. Audience Paradigm (passive spectators)
→ kehadiran orang lain justru menghambat kinerja, misalnya: menghapal pelajaran ditengah orang banyak
Sumber : http://klara_ia.staff.gunadarma.ac.id/.../Handout+Psikologi+Kelompok.pdf.pdf
Sabtu, 23 Oktober 2010
Individu dalam massa dan psikologis individu dalam massa
☺ Kehilangan kepribadian yang sadar dan rasional, tindakan kasar dan irasional, menurut secar membabi buta pada pemimpin
☺ Melakukan hal-hal yang berlawanan dengan kebiasaan → agresi
Teori frustasi-agresi dari Fuller-Miller, mengemukakan:
-Agresivitas merupakan cerminan dari frustasi yang dirasakan oleh massa
- Kuat lemahnya tergantung besar kecilnya hambatan dalam mencapai tujuan tersebut
Menurut Sidis, individu dalam massa akan terkena hipnotis bentuk ringan sehingga pertimbangan kritis hilang.
Kondisi Psikologis Individu dalam Massa
Menurut Gustave Le Bon, massa itu mempunyai sifat-sifat psikologis tersendiri. Orang yang tergabung dalam suatu massa akan berbuat sesuatu, yang perbuatan tersebut tidak akan diperbuat bila individu itu tidak tergabung dalam suatu massa. Sehingga massa itu seakan-akan mempunyai daya melarutkan individu dalam suatu massa, melarutkan individu dalam jiwa massa. Seperti yang dikemukakan oleh Durkheim bahwa adnaya individual mind dan collective mind, yang berbeda satu dengan yang lain. Menurut Gustave Le Bon dalam massa itu terdapat apa yang dinamakan hukum mental unity atau law mental unity, yaitu bahwa massa adalah kesatuan mind, kesatuan jiwa. Menurut Allport, sekalipun kurang dapat menyetujui tentang collective mind tetapi dapat memahami tentang pemikiran adanya kesamaan (conformity),
tidak hanya dalam hal berpikir dan kepercayaan, tetapi juga dalam hal perasaan (feeling) dan dalam perbuatan yang tampak (overt behaviour).
Sumber : http://klara_ia.staff.gunadarma.ac.id/.../Handout+Psikologi+Kelompok.pdf.pdf
Individu dalam massa dan psikologis individu dalam massa
☺ Kehilangan kepribadian yang sadar dan rasional, tindakan kasar dan irasional, menurut secar membabi buta pada pemimpin
☺ Melakukan hal-hal yang berlawanan dengan kebiasaan → agresi
Teori frustasi-agresi dari Fuller-Miller, mengemukakan:
Agresivitas merupakan cerminan dari frustasi yang dirasakan oleh massa
Kuat lemahnya tergantung besar kecilnya hambatan dalam mencapai tujuan tersebut
Menurut Sidis, individu dalam massa akan terkena hipnotis bentuk ringan sehingga pertimbangan kritis hilang.
Kondisi Psikologis Individu dalam Massa
Menurut Gustave Le Bon, massa itu mempunyai sifat-sifat psikologis tersendiri. Orang yang tergabung dalam suatu massa akan berbuat sesuatu, yang perbuatan tersebut tidak akan diperbuat bila individu itu tidak tergabung dalam suatu massa. Sehingga massa itu seakan-akan mempunyai daya melarutkan individu dalam suatu massa, melarutkan individu dalam jiwa massa. Seperti yang dikemukakan oleh Durkheim bahwa adnaya individual mind dan collective mind, yang berbeda satu dengan yang lain. Menurut Gustave Le Bon dalam massa itu terdapat apa yang dinamakan hukum mental unity atau law mental unity, yaitu bahwa massa adalah kesatuan mind, kesatuan jiwa. Menurut Allport, sekalipun kurang dapat menyetujui tentang collective mind tetapi dapat memahami tentang pemikiran adanya kesamaan (conformity),
tidak hanya dalam hal berpikir dan kepercayaan, tetapi juga dalam hal perasaan (feeling) dan dalam perbuatan yang tampak (overt behaviour).
Sumber : http://klara_ia.staff.gunadarma.ac.id/.../Handout+Psikologi+Kelompok.pdf.pdf
Jenis-jenis,Penyebab dan proses dinamika gerakan massa
1. Gerakan Massa Progresif
→ merombak norma lama, membentuk norma baru
2. Gerakan Massa Status Quo
→ mempertahankan norma lama (konservatif)
3. Gerakan Massa Reaksioner
→ orang yang bersikap untung-untungan
→ lebih lunak/fleksibel, tidak tegas yang penting golongannya tidak dirugikan
Penyebab Gerakan Massa
Salah satu pandangan berpendapat bahwa manusia itu merupakan individu yang mempunyai dorongan-dorongan atau keinginan-keinginan yang pada prinsipnya membutuhkan pemuasan atau pemenuhan. Tetapi dalam kenyataannya tidak semua dorongan atau keinginan itu dapat dilaksanakan secara baik. Dorongan atau keinginan yang tidak memperoleh pelepasan, terdorong dan tersimpan dalam alam bawah sadar, yang pada suatu ketika akan muncul kembali diatas sadar bila keadaan memungkinkan.
Salah satu pendapat yang dikemukakan oelh Freud bahwa struktur pribadi manusia terdiri dari 3 bagian, yaitu das es atau the id, yaitu berupa dorongandorongan yang pada dasarnya dorongan-dorongan tersebut membutuhkan pemenuhan, ingin muncul dan ingin keluar. Yang kedua adalah das ich atau the ego, yang merupakan sensor untuk menyesuaikan dengan keadaan sekitarnya terutama dengan norma-norma. Yang ketiga, yaitu das uber ich atau the super ego, merupakan kata hati yang berhubungan dengan moral baik buruk.
Atas dasar uraian diatas dapat dikemukakan salah satu analisis mengenai perbuatan massa adalah berdasarkan atas faktor psikologis yang mendasarinya, yaitu orang bertindak dalam massa atas dorongan-dorongan yang muncul dari bawah sadar yang semula ditekannya. Karena itu bila banyak hal ditekan merupakan suatu pertanda yang kurang baik, sebab pada suatu waktu dapat muncul dipermukaan bila keadaannya memungkinkan, slah satu bentuk adalah dalam massa.
Proses Dinamika Gerakan Massa
1. Pemusatan perhatian
2. Penciptaan suasana kebersamaan
3. Pusat rasa kagum dan perasaan berada pada suatu massa
4 . Pemimpin membayar massa kemana aktivitas akan massa akan dituju
Sumber : http://klara_ia.staff.gunadarma.ac.id/.../Handout+Psikologi+Kelompok.pdf.pdf
Massa Pasif dan Massa Aktif
Massa Pasif :
Massa pasif yang disebut dengan audience adalah kumpulan orangorang
yang belum melakukan tindakan nyata, misalnya orang-orang
berkumpul untuk mendengarkan ceramah, menonton sepakbola, dll
Massa Aktif :
Massa aktif yang disebut dengan mob terbentuk karena telah adanya
tindakan-tindakan nyata, misalnya demonstrasi, perkelahian massal, dsb
Menurut Mc Laughlin, paling tidak ada 3 kondisi yang melatarbelakangi,
yaitu:
1. adanya problem yang cukup serius
2. upaya penyelesaian problem yang tertunda
3. adanya keyakinan dalam kelompok massa bahwa problem harus diselesaikan
Faktor-faktor yang menyebabkan massa aktif :
☺ Perasaan tidak puas
→ bertukar pikiran → ide baru → perbuatan yang selalu diulang → jika sudah matang ‘massa’
☺ Tekanan jiwa masyarakat
→ memuncak dan meledak
Sumber : http://klara_ia.staff.gunadarma.ac.id/.../Handout+Psikologi+Kelompok.pdf.pdf
Selasa, 19 Oktober 2010
Massa Abstrak dan Massa konkrit
Massa abstrak adalah sekumpulan orang-orang yang didorong oleh adanya pesamaan minat, persamaan perhatian, persamaan kepentingan, persamaan tujuan, tidak adanya struktur yang jelas, tidak terorganisir. Sedangkan yang dimaksud dengan massa konkrit adalah massa yang mempunyai ciri-ciri:
1) Adanya ikatan batin, ini dikarenakan adanya persamaan kehendak, persamaan tujuan, persamaan ide, dan sebagainya.
2) Adanya persamaan norma, ini dikarenakan mereka memiliki peraturan sendiri, kebiasaan sendiri dan sebagainya.
3) Mempunyai struktur yang jelas, di dalamnya telah ada pimpinan tertentu.
Antara massa absrak dan massa konkrit kadang-kadang memiliki hubungan dalam arti bahwa massa abstrak dapat berkembang atau berubah menjadi konkrit, dan sebaliknya massa konkrit bisa berubah ke massa abstrak. Tetapi ada kalangan massa abstrak bubar tanpa adanya bekas. Apa yang dikemukakan oleh Gustave Le Bon dengan massa dapat disamakan dengan massa abstrak yang dikemukakan oleh Mennicke, massa seperti ini sifatnya temporer, dalam arti bahwa massa itu dalam waktu yang singkat akan bubar
sumber:http://adibuluk.blogspot.com/2010/10/massa-abtrak-dan-massa-konkrit.html
http://ryryebsa.blogspot.com/2010/10/massa-abstrak-dan-massa konkrit.html
DEFINISI PSIKOLOGI MASSA
Psikologi massa mempelajari mengenai perilaku kelompok, dimana anggota kelompok merasa nyaman dengan anggota lain ketika melakukan pekerjaan bersama-sama. Individu memang cenderung merasa nyaman ketika melakukan hal bersama-sama karena mereka merasakan ada pihak lain yang turut terlibat dan merasakan hal yang sama. Selain itu jika mengerjakan suatu pekerjaan dalam kelompok maka pekerjaan tersebut akan lebih cepat selesai, mereka bisa saling tolong-menolong serta dapat saling berbagi (sharing) antar anggota kelompok.
Dalam sebuah kelompok, biasanya ada seseorang atau pihak yang berperan sebagai pemimpin. Keberhasilan kelompok sangat tergantung pada bagaimana pemimpinnya. Crowd Pschology (bagian dari psikologi sosial) menyatakan bahwa individu bisa saja mendapat kekuasaan untuk memimpin dengan berlaku kolektif. Jadi untuk menjadi seorang pemimpin tidak hanya untuk orang yang memiliki jiwa kepemimpinan saja, akan tetapi seorang pemimpin dapat terbentuk akibat mengikuti pola tertentu dalam kelompok.
Sumber : http://nuntutilmudifikomuntar.blogspot.com/2010/04/pertemuan-1-psikologi-massa.html
Kamis, 14 Oktober 2010
Jenis-jenis Kelompok
Ada beberapa klarifikasi jenis kelompok salah satunya yaitu :
1. Dyad : kelompok terdiri dari dua orang, disini interaksi dan hubungan satu sama lain lebih intens, misalnya:kerja kelompok
2. Kelompok kecil : kelompok primer dimana terjadinya face to face dan ada identitas kelompok yang sangat kuat, misalnya ekskul di sekolah
3. Organisasi : sekumpulan orang yang mempunyai tujuan yang sama dan terstruktur dengan jelas, misalnya OSIS
4. Masaa : bersifat temporer, mempunyai tujuan yang sama, tidak terstruktur, misalnya anggota kelompok tawuran.
Menurut Robbins, jenis kelompok terdiri dari :
1. Kelompok formal : ada keputusan managerial guna mencapai tujuan organisasi, bersifat resmi. Ditandai dengan adanya organisasi status, misalnya : OSIS
2. Kelompok informal : muncul dari upaya individu (tumbuh atas dasar keputusan bersama dan persahabatan). Ada faktor kebutuhan sosial, misalnya: usaha menjahit baju lalu bagi hasil.
3. Kelompok komando : ada manajer dan bawahan, misalnya : usaha restoran yang sudah besar dan punya cabang dimana-dimana.
4. Kelompok tugas : bekerjasama menyelesaikan tugas atau pekerjaan, misalnya : kelompok belajar.
5. Kelompok kepentingan : ada tujuan khusus dalam kelompok tersebut dan semua anggota terlibat di dalamnya, misalnya : partai
6. Kelompok persahabatan : karakteristik anggota sama, misalnya : geng sekolah.
Bedanya masaa dan agrerat adalah.. Masaa itu sekumpulan orang-orang yang sama sekali belum terikat satu kesatuan, norma, motif dan tujuan sedangkan agrerat adalah kumpulan individu yang tidak berinteraksi satu sama lain, agrerat dapat berubah menjadi sebuah kelompok.
Sumber : http://klara_ia.staff.gunadarma.ac.id/.../Handout+Psikologi+Kelompok.pdf.pdf
http://chanurimas.wordpress.com/
EFEKTIFITAS INSTRUMENTAL DARI KEANGGOTAAN KELOMPOK
Eefek instrumental keanggotaan adalah bagian dari keanggotaan itu sendiri.Maksud dari
efek instrumental ialah suatu komunikasi antar anggota dan pengaruh dari kebersamaan
suatu kelompok.Orang banyak akan melihat dari sisi ini karena orang memilih kelompok
karena dia merasa sendiri dan ingin berkelompok
Sumber: http://adibuluk.blogspot.com/2010/10/efek-instrumental-dari-keanggotaan.html
Tujuan Keanggotaan
Terbentuknya kelompok sosial dilator belakangi oleh naluri manusia yang selalu ingin
hidup dengan orang lain (gregariousness). Sejak lahir, manusia sudah memiliki dua
hasrat atau keinginan pokok, yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekitarnya (masyarakat) dan keinginan untuk menjadi satu dengan alam di sekitarnya.
Kelompok sosial selalu mengalami perkembangan serta mengalami perubahan-perubahan,
baik dalam kegiatan maupun bentuknya. Jadi, kelompok sosial cenderung dinamis.
Tujuan dari kelompok yaitu terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas kelompok atau individu.
Sumber : http://wapedia.mobi/id/Dinamika_kelompok
Keanggotaan Kelompok
Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan ke anggotaan dan saling berinteraksi satu sama lain. kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga bisa mempengaruhi para anggotanya. Kelompok sosial dapat diartikan sebagai himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan antar mereka, dimana hubungan tersebut adalah hubungan timbale balik satu sama lain dan saling memepengaruhan dan juga saling menolong. Namun kelompok sosial itu pula dapat mirip dengan situasi massa jika suatu perkumpulan berstruktur dan memiliki anggota banyak. Suatu organisasi massa yang anggotanya satu persatu jarang mendapatkan interaksi serta intensif, dan kadang-kadang saja yang berkumpul dalam jumlah yang lengkap, sehingga interaksi anggota pun terbatas.
Sumber : http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/01/definisi-kelompok-sosial-dan-macam.html
AKTIFITAS KELOMPOK
Sebagai makhluk sosial, seorang individu sejak lahir hingga sepanjang hayatnya senantiasa berhubungan dengan individu lainnya atau dengan kata lain melakukan relasi interpersonal. Dalam relasi interpersonal itu ditandai dengan berbagai aktivitas tertentu, baik aktivitas yang dihasilkan berdasarkan naluriah semata atau justru melalui proses pembelajaran tertentu. Berbagai aktivitas individu dalam relasi interpersonal ini biasa disebut perilaku sosial.
Krech et. al. (1962:104-106) mengungkapkan bahwa untuk memahami perilaku sosial individu, dapat dilihat dari kecenderungan-kecenderungan ciri-ciri respon interpersonalnya, yang terdiri dari : (1) Kecenderungan Peranan (Role Disposition); yaitu kecenderungan yang mengacu kepada tugas, kewajiban dan posisi yang dimiliki seorang individu, (2) Kecenderungan Sosiometrik (Sociometric Disposition); yaitu kecenderungan yang bertautan dengan kesukaan, kepercayaan terhadap individu lain, dan (3) Ekspressi (Expression Disposition), yaitu kecenderungan yang bertautan dengan ekpresi diri dengan menampilkan kebiasaaan-kebiasaan khas (particular fashion).
Sumber : http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/24/perilaku-sosial/
KETERTARIKAN INTERPERSONAL
Setiap individu adalah unik dan sangat sulit untuk ditiru atau imitasi setiap individu pun memiliki ketertarikan pada hal-hal baru termasuk juga pada individu lainnya. Ketertarikan interpersonal juga dapat diartikan sebagai kecenderungan untuk mengevaluasi individu lain dengan penilaian positif secara konsisten. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya ketertarikan diantaranya :
1. Daya tarik fisik
Salah satu faktor yang sangat sulit direkayasa dan mungkin bagi sebagian orang dalah bukan faktor utama untuk menjadi tertarik. Akan tetapi penelitian menunjukan bahwah ketertarikan fisik memang mempengaruhi. Hasil penelitian menunjukan bahwah hanya daya tarik fisik yang memiliki peran besar dalam seseorang disukai pasangannya, tak ada salah satupun parameter intelegensi, kecakapan sosial atau keperibadian yang diasosiasikan dengan kesukaan satu sama lain.
2. Kedekatan
Kedekatan dalam arti dekat secara fisik/lingkungan. Suatu penelitian menunjukan bahwa sepertiga dari pasangan yang tinggal dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Sayangnya itu hanya terjadi hanya pada awalnya saja. Festiger (1950) mengatakan bawah persahabatan dalam kompleks perumahan terdapat 2 faktor, yaitu : kedekatan rumah bisa membuat terjadinya ketertarikan; yang pertama seberapa dekatnya rumah dan semaikin seringnya bertemu, yang kedua kemungkinan berinteraksi lebih besar. Jika anda percaya bahwa ada seseorang yang menunggua diluar sana, bisa saja orang itu ada didekat anda.
3. Merasa dekat/Familiar
Salah satu alas an kenapa kedekatan dapat membuat orang menjadi suka karena meningkatkan familiar. Efek perasaan familiar menimbilkan ketertarikan adalah fenomena yang sangat umum, sebuah penelitian tentang efek perasaan familiar menggunakan foto. Seorang wanita diambil fotonya dan bayangan di cerminya kemudian di cetak ,hasil cetakan foto itu dan cetakan dari cerminnya ditunjugan ke orang tersebut. Dia lebih menyukai cetakan dari cermin,karena dia lebih sering berkaca sedangkan teman-temannya lebih suka dengan dengan fto yang aslinya,karena mereka sering bertemu.
4. Social Reward
Seseorang cenderung lebih suka mengulangi tingkah lakunya karena mendapat penghargaan atau keuntungan . pengharhaan dan keuntungan bukan hanya dari materi saja akana tetapi seluruh hal yang didapat dari pasangannya yang menimbulkan persaan positif dan menimbulkan ketertarikan yang saling membantu.
Sumber : http://psipop.blogspot.com/2009/08/ketertarikan-interpersonal.html
Alasan Individu Masuk Kelompok
Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga yang merupakan sebuah pilihan. Ada beberapa alasan dari beberapa tokoh kenapa individu ingin masuk dalam kelompok yang dia inginkan, yaitu :
☺ Menurut Forsyth :
1. Pemuasan kebutuhan Psikologis, seperti rasa aman,di cintai dan mencintai, dihargai, diperhatikan,dll
2. Meningkatkan ketahanan yang adaptif
3. Kebutuhan akan informasi
☺ Menurut Shaw :
1. Ketertarikan interpersonal
2. Aktivitas kelompok
3. Tujuan kelompok
4. Keanggotaan kelompok
5. Efek instrumental dari keanggotaan kelompok
☺ Menurut Robbins (1998) :
1. Keamanan
2. Status
3. Penghargaan diri
4. Pertalian
5. Kekuasaan
6. Pencapaina tujuan
Ketika individu itu memutuskan untuk masuk dalam suatu kelompok yang dia inginkan, dia akan merasakan keuntungan dan kerugian dari kelompoknya.
- Keuntungan masuk dalam kelompok :
1. Adanya interaksi sosial
2. Adanya support sosial, dimana terdapat :
a. Social approval ( persetujuan dari lingkungan dan persetujuan dari kelompok )
b. Belief confirmation
3. Group member characteristic
a. Competence
b. Physical attractiviness
- Kerugian masuk dalam kelompok :
1. Primery tension
2. Personal investments seperti uang pendaftaran, waktu, tenaga, barang, iuran, bulanan, dll
3. Social rejection
4. Campur tangan orang lain
5. Reactance
Sumber : http://klara_ia.staff.gunadarma.ac.id/.../Handout+Psikologi+Kelompok.pdf.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Kelompok_sosial
Sabtu, 09 Oktober 2010
Pendekatan Empiris dan Karakteristik Kelompok
1. Filed Study
2. Eksperimen laboratorium adalah suatu pengujian yang di lakukan di laboratorium.
3. Studi Stimulasi computer
Karakteristik Kelompok
Karakteristik kelompok (Sorsyth, 1979), yaitu:
1. Interaksi → fisik, verbal, nonverbal, emosional
2. Struktur → pola hubungan yang stabil diantara anggota
- Role yang telah diharapkan dan seseorang yang telah menduduki
-Norma : aturan yang mengidentifikasi atau mendeskripsikan perilaku yang tepat
- Relasi antar anggota
3. Tujuan
- Intrinsik
- Ekstrinsik (tujuan bersama)
- faktor pemersatu paling kuat (ex: olah raga)
- memotivasi perilaku tertentu sehingga tujuan tercapai
4. Groupness → entitavity (kesatuan) : tingkat dimana kesatuan kekuatan tunggal menyatu
5. Ketergantungan dinamis
Kelompok Efektif
A. Faktor Situasional
1. Ukuran kelompok → efektif : 5 orang (Hare, 1952)
2. Jaringan komunikasi
3. Kohesi kelompok, yaitu kekuatan yang mendorong anggota kelompok
untuk tetap tinggal dalam kelompok dan mencegahnya meninggalkan kelompok (Collins & Raven, 1964)
♦ Menurut Mc David & Harori (1964), kohesi kelompok diukur dari :
• ketertarikan satu sama lain secara interpersonal
• ketertarikan anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok
• sejauh mana anggota tertarik pada kelompok sebagai alat pemuas
kebutuhan anggotanya
4. Kepemimpinan → yaitu komunikasi yang secara positif mempengaruhi kelompok untuk bergerak ke arah tujuan kelompok (Cragan & Wright,1980)
B. Faktor Personal : Karakteristik Anggota Kelompok
Menurut (Cragan & Wright, 1980) 2 dimensi interpersonal, yaitu :
1. Proses interpersonal : keterbukaan, percaya, simpati
2. Kebutuhan interpersonal → William C Schultz (FIRO) : inklusi, kontrol, afeksi
Roda Rantai Y Lingkaran Bintang
Sumber : http://klara_ia.staff.gunadarma.ac.id/.../Handout+Psikologi+Kelompok.pdf.pdf
Pendekatan Empiris dan Karakteristik Kelompok
1. Filed Study
2. Eksperimen laboratorium adalah suatu pengujian yang di lakukan di laboratorium.
3. Studi Stimulasi computer
Karakteristik Kelompok
Karakteristik kelompok (Sorsyth, 1979), yaitu:
1. Interaksi → fisik, verbal, nonverbal, emosional
2. Struktur → pola hubungan yang stabil diantara anggota
- Role yang telah diharapkan dan seseorang yang telah menduduki
-Norma : aturan yang mengidentifikasi atau mendeskripsikan perilaku yang tepat
- Relasi antar anggota
3. Tujuan
- Intrinsik
- Ekstrinsik (tujuan bersama)
- faktor pemersatu paling kuat (ex: olah raga)
- memotivasi perilaku tertentu sehingga tujuan tercapai
4. Groupness → entitavity (kesatuan) : tingkat dimana kesatuan kekuatan tunggal menyatu
5. Ketergantungan dinamis
Kelompok Efektif
A. Faktor Situasional
1. Ukuran kelompok → efektif : 5 orang (Hare, 1952)
2. Jaringan komunikasi
3. Kohesi kelompok, yaitu kekuatan yang mendorong anggota kelompok
untuk tetap tinggal dalam kelompok dan mencegahnya meninggalkan kelompok (Collins & Raven, 1964)
♦ Menurut Mc David & Harori (1964), kohesi kelompok diukur dari :
• ketertarikan satu sama lain secara interpersonal
• ketertarikan anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok
• sejauh mana anggota tertarik pada kelompok sebagai alat pemuas
kebutuhan anggotanya
4. Kepemimpinan → yaitu komunikasi yang secara positif mempengaruhi kelompok untuk bergerak ke arah tujuan kelompok (Cragan & Wright,1980)
B. Faktor Personal : Karakteristik Anggota Kelompok
Menurut (Cragan & Wright, 1980) 2 dimensi interpersonal, yaitu :
1. Proses interpersonal : keterbukaan, percaya, simpati
2. Kebutuhan interpersonal → William C Schultz (FIRO) : inklusi, kontrol, afeksi
Roda Rantai Y Lingkaran Bintang
Sumber : http://klara_ia.staff.gunadarma.ac.id/.../Handout+Psikologi+Kelompok.pdf.pdf
Jumat, 08 Oktober 2010
Teori Produktifitas kelompok
- Teori Produktifitas Kelompok
Dikembangkan oleh 3 Teori dengan orientasi berbeda :
1. orientasi penguat → teori-teori tentang belajar
2. orientasi lapangan → teori-teori tentang interaksi
3. orientasi kognitif → teori-teori tentang harapan
Di dalam teori ini terdapat Input, Variabel dan Output, dimana pengertiannya adalah sebagai berikut :
1. Input
Masukan dari anggota Masukan dari anggota merupakan sumber input.
Menurut Stogdill, kelompok adalah suatu sistem interaksi yang terbuka. Struktur dan kelangsungan sistem sangat bergantung pada tindakan-tindakan anggota dan hubungan antara anggota. Ada tiga elemen penting yang termasuk dalam masukan anggota, yaitu : interaksi sosial (menyatakan suatu hubungan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, interaksi ini terdiri atas aksi dan reaksi antara anggota-anggota kelompok yang berinteraksi); hasil perbuatan (bagian dari suatu interaksi yang dapat diaplikasikan dalam bentuk kerja sama, berencana, menilai, berkomunikasi, membuat kepetusan); dan harapan (kesediaan untuk mendapatkan suatu penguat, fungsi dari harapan ini adalah sebagai dorongan (drive), perkiraan tentang menyenangkan atau tidaknya dasil, dan perkiraan tentang kemungkinan hasil itu akan benar-benar terjadi).
2. Variabel
Variabel media menjelaskan mengenai beroperasi dan berfungsinya suatu kelompok. Elemen-elemen yang ada di dalamnya, yaitu : struktur formal (struktur formal mencakup fungsi dan status dimana kelompok terdiri atas individu-individu yang masing-masingmembawa harapan dan perbuatannya sendiri) dan struktur peran (struktur peran mencakup tanggung jawab dan otoritas dimana individu yang menduduki posisi tertentu hampir tidak berpengaruh pada status dan fungsi posisi tersebut).
3. Output
Prestasi kelompok merupakan output atau tujuan dari kelompok. Ada tiga unsur yang menentukan prestasi kelompok, yaitu : produktivitas (derajat perubahan harapan tentang nilai-nilai yang dihasilkan oleh perilaku kelompok), moral (derajat kebebasan dari hambatan-hambatan dalam kerja kelompok menuju tujuannya), dan kesatuan (tingkat kemampuan kelompok untuk mempertahankan struktur dan mekanisme operasinya dalam kondisi yang penuh tekanan (stress).
- Perbandingan Teori
Sumber : http://foryourpsycho.blogspot.com/2010/10/teori-produktivitas-kelompok-dalam.html
Pendekatan Terhadap Studi Tentang kelompok
Didalam studi pendekatan kelompok terdapat pendekatan teorirtis dan pendekatan empiris, yaitu diantaranya :
1. Pendekatan Teoritis
♦ Teori Sintalitas Kelompok
Sintalitas adalah kepribadian → kebersamaan, dinamika, tempramen dan kemampuan kelompok.
Didalam sintalitas terdapat dimensi kelompok dan dinamika sintalitas.
• Dimensi Kelompok, terdiri dari :
a. Sifat Sintalis adalah pengaruh adanya kelompok sebagai keseluruhan terhadap kelompok lain dan lingkungannya.
b. Sifat Struktur Kelompok adalah hubungan antar anggota kelompok, prilaku kelompok, dan organisasi kelompok.
c. Sifat Populasi adalah sifat rata-rata anggota kelompok
• Dinamika Sintalitas
- Eksternal kelompok tergantung pada kebutuhan setiap individunya
- Kelompok biasanya saling overlapping
Sumber : http://klara_ia.staff.gunadarma.ac.id/.../Handout+Psikologi+Kelompok.pdf.pdf
Sabtu, 02 Oktober 2010
Orientasi Teoritis dalam Dinamika
1. Tujuan → mudah dimengerti oleh anggota kelompok, relevan dengan kebutuhan anggota, mengisyaratkan saling ketergantungan dan membangkitkan komitmen tingkat tinggi dari anggota untuk mencapainya.
2. Anggota harus mengkomunikasikan ide-ide dan perasaan
3. Partisipasi dan kepemimpinan harus terdistribusikan antar anggota
- Tanggung jawab
- Semua orang terlibat dalam pekerjaan kelompok, setia terhadap
kebutuhan kelompok dan puas terhadap keanggotaannya
- Sumber daya (potensi anggota dimanfaatkan)
- Meningkatkan kohesivitas kelompok
4. Prosedur pengambilan keputusan → tepat dan fleksibel
5. Kekuasaan dan pengaruh → keahlian kemampuan
6. Konflik → kontroversi ide / opini
Pemicu : - kebutuhan
- kelangkaan sumber daya (uang, power)
- persaingan
Cara mengatasinya:
☺ Harus bernegosiasi → sama-sama puas dan tidak memperlemah
☺Kerjasama
☺Saling ketergantungan
7. Kohesivitas meningkat
♥ Saling menyukai
♥ Ingin terus menjadi bagian kelompok
♥ Puas terhadap keanggotaan
♥ Tingkat penerimaan, dukungannya dan kepercayaan meningkat
8. Kemampuan memecahkan masalah
♠ Merasakan adanya masalah
♠ Mencari dan menetapkan solusi
♠ Mengevaluasi efektivitas solusi
Sumber : http://klara_ia.staff.gunadarma.ac.id/.../Handout+Psikologi+Kelompok.pdf.pdf
Pengertian Dinamika Kelompok
Tokoh yang mempopulerkan istilah dinamika kelompok adalah Kurt Lewin, yaitu mengacu pada apa yang terjadi dalam situasi kelompok. Lewin penganut Psikologi Gestalt. Kelompok harus merupakan sebuah gestalt, yaitu sebuah konfigurasi yang mempunyai sebuah sistem kesatuan yang tidak dapat dipahami jika hanya merupakan satuan.
B= f (P,E)
f : function
P : personal
E : environment
Perilaku kelompok dapat dilihat dari interaksi karakter personal dan interaksi
faktor-faktor lingkungan.
Menurut Kurt Lewin, syarat dinamika kelompok ada 3, yaitu :
1. Berawal dari level kelompok → level individu
2. Fokus pada variabel-variabel yang ada saat ini
3. Mewakili kekuatan yang ada dalam situasi kelompok
Sedangkan, menurut Cartwright dan Zander (1968) dinamika kelompok merupakan bidang penelitian yang ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan tentang kelaziman kelompok, hukum-hukum perkembangan dan hubungan dengan individu, kelompok lain dan institusi yang lebih besar.
Sumber : http://klara_ia.staff.gunadarma.ac.id/.../Handout+Psikologi+Kelompok.pdf.pdf
Orientasi Terstruktur dan Mutual Influence
1. Orentasi Terstruktur
a) Mc David dan Harari : organisasi sebagai kelompok adalah system terorganisasi dimana ada dua orang atau lebih individu yang berhubungan dalam fungsi yang sama, mempunyai seperangkat standar tentang hubungan peran anggota dan mempunyai morma
yang mengatur tingkah laku anggota kelompok.
b) Sherif dan Sherif (1959) : kelompok adalah unit sosial yang ditandai sejumlah individu yang mempunyai status, hubungan peran, norma tertentu yang semuanya itu mengatur tingkah laku anggota kelompok.
c) Stogdill (1959) : satu sistem interaksi terbuka dimana pola interaksi tersebut ditentukan oleh struktur sistem tersebut.
2. Mutual Influence
a) Shaw (1979) : dua atau lebih individu yang berinteraksi satu dengan yang lain dimana masing-masing anggota mempengaruhi satu dengan yang lain.
Defini Lain:
• Baron & Byrne (1979) : kelompok memiliki 2 tanda psikologis, yaitu pertama, adanya sense of belonging ; kedua, nasib anggota kelompok tergantung satu sama lain sehingga hasil setiap anggota terkait dengan anggota yang lain.
• Forsyth (1983) : kelompok adalah dua atau lebih individu yang saling mempengaruhi melalui interaksi sosial.
• Cartwright & Zander (1968) : kelompok adalah kumpulan individu yang saling berhubungan sehingga saling bergantung pada derajat tertentu.
Sumber : http://klara_ia.staff.gunadarma.ac.id/.../Handout+Psikologi+Kelompok.pdf.pdf
http://ilmu-psikologi.blogspot.com/2009/05/psikologi-sosial.html
Pengertian Kesaling Ketergantungan, Tujuan, dan Motivasi
• Kesaling ketergantungan
a) Lewin (1951) : konsep tentang kelompok sebagai satu dinamika haruslah memasuki definisi tentang kesaling tergantungan anggota.
b) Friedler (1967) : kelompok itu adalah individu yang mempunyai takdir bersama dimana jika satu kejadian mempengaruhi seseorang dalam kelompok maka anggota lain akan terpengaruh.
c) Cartwright dan Zender (1968) : kelompok itu sekumpulan individu yang mempunyai hubungan antar anggota yang satu dengan yang lain yang membuat mereka saling tergantung dalam tingkatan tertentu.
• Tujuan
a) Mills (1967) : kelompok adalah satu unit yang terdiri dari dua orang atau lebih yang bekerja sama atau melakukan kontak untuk mencapai satu tujuan dan yang mempertimbangkan kerjasama diantara kelompok sebagai satu yang berarti.
b) Freedman (1936) : orang masuk dalam kelompok antara lain dalam rangka mencapai tujuan kelompok tersebut.
• Motivasi
a) Catell (1951) : kelompok adalah sekumpulan organisme yang saling berhubungan satu dengan lain untuk memenuhi kebutuhan tiap anggota.
b) Bass (1960) : kelompok adalah sekumpulan individu dimana keberadaannya sebagai kelompok menjadi reward.
Sumber : http://klara_ia.staff.gunadarma.ac.id/.../Handout+Psikologi+Kelompok.pdf.pdf
http://ilmu-psikologi.blogspot.com/2009/05/psikologi-sosial.html
Interaksi Interpersonal dan Persepsi Keanggotaan
Pengertian Kelompok
Didalam Psikologi kelompok terdapat interaksi interpersonal yang didefinisikan oleh beberapa tokoh, diantaranya adalah :
a) Homans (1950) : kelompok adalah sejumlah individu berkomunikasi
satu dengan yang lain dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga tiap orang dapat berkomunikasi dengan semua anggota secara langsung.
b) Bonner (1959) : kelompok adalah sejumlah individu yang berinteraksi dengan individu yang lain.
c) Stogdill (1959) : satu sistem interaksi terbuka dimana pola interaksi tersebut ditentukan oleh struktur sistem tersebut.
Perseksi Keanggotaan
Adapun persepsi keanggotaan yang didefinisikan oleh bererapa tokoh yaitu :
a) Smith (1945) : kelompok sosial adalah satu unit yang terdiri dari sejumlah organisme yang mempunyai persepsi kolektif tentang kesatuan mereka dan mempunyai kemampuan untuk berbuat dan bertingkah laku dengan cara yang sama terhadap lingkungan.
b) Bales (1950) : kelompok kecil adalah sejumlah orang yang berinteraksi secara langsung dimana masing-masing anggota menerima persepsi dan impresi pertama dengan yang lain dan memberi reaksi satu dengan yang lain.
Sumber : http://klara_ia.staff.gunadarma.ac.id/.../Handout+Psikologi+Kelompok.pdf.pdf