Cerita tadi diatas masih belum dahsyat, ada beberapa cerita yang menarik lagi. Yaitu ketika istri saya sering melapor kepada saya bahwa istri saya sering ditendang atau dipukul oleh anak saya Matthew. Dan kita tidak tahu apa alasannya. Sampai akhirnya saya kebetulan pas ada dirumah dan melihat kejadiannya tersebut. Lalu saya mengambil keputusan untuk menghukum dia dengan duduk di bangku sekitar 5 menit. Saya dilahirkan dan dibesarkan dengan kekerasan orang tua. Bila saya salah, maka saya akan dipukul sampai saya menangis atau kadang babak belur dipukul. Tetapi saya tidak mau ini terjadi kepada anak saya. Maka yang saya lakukan hanya menghukum dengan duduk dibangku tadi.
Setelah saya hukum dia, saya mendudukan dia diatas meja dan saya duduk setinggi mata dia. Ini dilakukan agar anak merasa kita berbicara dengan dia dalam kondisi sederajat bukan lebih tinggi seperti yang biasanya orang tua lakukan. Anak duduk dan bapak berdiri atau anak berdiri tetapi orang tua tetap berdiri yang sudah pasti anak tersebut kalah tingginya. Sehingga yang terjadi biasanya informasi tidak dikeluarkan sama sekali. Lalu saya tanya kepada Matthew,
“Matthew, bolehkah Matthew kasih tahu papa yaitu bagaimana sih sampai Matthew bisa memukul mama?”.
Dan yang membuat saya terkejut, dia katakan
“Mama tidak sayang sama Matthew.”
Lah saya bingung,
“kok bisa begitu Matt?”
Dia jawab “ Iya, Mama tuh kalo Matthew ngga mau makan sama Mama, maunya sama pembantu terus mama katakan bahwa Matthew anak pembantu.” Sambil menangis
Deg saya terdiam pada saat dia katakan begitu, lalu saya panggil istri saya dan saya meminta istri saya untuk meminta maaf. Dan sekali lagi saya meminta istri saya untuk berbicara eye to eye. Alias sejajar pada saat berbicara.
Lalu istri saya katakan sambil menangis, “Matthew, mama ngga bermaksud begitu. Mama sayang Matthew dan mama meminta maaf atas perkataan mama yah.”
Dan Matthew menjawab juga sambil menangis “ Iya Mama dan Matthew sayang juga sama Mama”
Setelah itu mereka berpelukan. Sejak saat itu, Matthew tidak memukul mamanya lagi. Hubungan mereka jauh lebih baik.
Cerita diatas ini saya mengingatkan kepada orang tua agar tidak selalu menghakimi anak karena dia berbuat nakal. Ini bisa terjadi karena kita juga yang salah mengucapkan kata-kata tertentu. Orang tua haruslah intropeksi sebelum menyalahkan seorang anak. Lebih indah meminta maaf dan berkata manis bukan daripada berdebat atau memukul anak bukan?
Kata kunci yang menarik pada saat berbicara dengan anak adalah bukan kenapa kamu memukul mama. Karena kalau anda mengatakan kenapa kamu memukul, maka dia cenderung merasa mendapat pembenaran. Seperti contoh lagi : Kenapa anda datang telat kantor? Maka jawab standar adalah karena macet dan sebagainya. Tetapi bila ditanya bagaimana anda bisa datang telat, maka jawabannya bisa beragam yaitu strategi bagaimana bisa datang telat seperti karena bangun telat atau sebagainya.
Na, ini juga kita bisa pakai strategi bertanya menggunakan kalimat bagaimana. Teknik ini dipakai oleh NLP sebagai cara untuk menggali informasi dan kita mencari tahu strategi soal telat atau soal memukul tadi. Bila kita sudah menggunakan kata yang tepat mengganti kata kenapa dengan bagaimana, maka anda mendapatkan hasil yang berbeda bahkan keseorang anakpun loh. Hmmm indahnya cinta bukan? Kalau semua damai adanya dengan memakai strategi kata yang tepat.
http://www.mind-reprogramming.com/kejadian-kenakalan-anak-anak-anak-series/
0 komentar:
Posting Komentar